Jaga Aksi Demontrasi, Kapolda Sultra Baru Pastikan Tak Ada Peluru Tajam dan Karet
Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Brigjen Merdisyam menegaskan tidak akan ada penggunaan peluru tajam maupun karet dalam pengawalan aksi unjuk rasa.
Usai dilantik menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Brigjen Merdisyam langsung bersiap menangani aksi unjuk rasa yang rencananya akan kembali dilakukan hari ini, Senin (30/9). Dia menegaskan tidak akan ada penggunaan peluru tajam maupun karet dalam pengawalan aksi unjuk rasa.
"Sudah menjadi ketegasan dari Pak Kapolri, dalam menanggapai demo sudah berkali-kali disampaikan, jangankan peluru tajam, peluru karet pun tidak diperkenankan. Sudah disampaikan," tutur Merdisyam di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa saat melakukan demonstrasi di Trisakti? Mereka menuntut segera dilakukannya reformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Siapa yang tergabung dalam KTH Wanapaksi di Desa Jatimulyo? Para anggota kelompok itu antara lain penderes, petani, peternak kambing, warga yang dulunya pemburu, dan pembudi daya lebah.
Menurut Merdisyam, pembatasan penggunaan peluru tajam dan karet sudah tertulis dalam prosedur tetap atau Protap Polri terkait penanganan aksi, termasuk unjuk rasa.
"Setiap kegiatan sudah diingatkan dan dilakukan pengecekkan. Dari protap yang ada tidak sekalipun anggota dibekali oleh peluru karet atau peluru tajam," jelas dia.
Merdisyam berharap, ini menjadi salah satu jalan memperbaiki situasi yang tegang beberapa hari belakangan. Khususnya usai demonstrasi mahasiswa menolak RUU KUHP dan RUU KPK.
"Mudah-mudahan demo hari ini yang bukan hanya di Kendari, kita bisa melaksanakan dengan baik," tutupnya.
Aksi demontrasi di Sulawesi Tenggara mendapat sorotan publik setelah dua orang mahasiswa tewas dalam unjuk rasa. Salah satunya, Randi yang tewas usai terkena tembakan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
6 Panggung Orasi Disediakan untuk Massa Demonstran di Yogyakarta
Demo Mahasiswa, Gubernur Anies Kirim Ambulans Dikawal Satpol PP
20 Ribu Personel Gabungan TNI-Polri Disebar Amankan Demo di DPR
Isu Gagalkan Pelantikan Presiden Terpilih, Wiranto & Panglima Dinilai Berlebihan
Cegah Ikutan Demo, Pelajar di Kendari Diliburkan dan Diberi PR