Jakarta rawan posisi Pangdam Jaya masih dibiarkan kosong
"Danjen, Pangkostrad, Pangdam Jaya, Siliwangi, harus persetujuan presiden karena ring dekat kekuasaan."
Posisi Panglima Daerah Militer Jayakarta hingga saat ini masih kosong. Jabatan strategis itu kini dirangkap oleh Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Letjen Agus Sutomo.
Dalam kurang waktu sebulan sudah dua kali mutasi di tingkat perwira tinggi dilakukan. Pergeseran Pangdam terjadi mulai dari wilayah Jawa Barat hingga posisi paling timur Indonesia, yaitu Papua.
Pengamat militer dari Universitas Padjadjaran, Muradi menilai mencari sosok untuk ditempatkan di Jayakarta memang tidak sembarangan. Dia pun memprediksi akhir bulan ini pos tersebut sudah terisi.
"Kalau sampai Agustus belum ada pergantian artinya sedang krisis kepemimpinan dan soliditas di dalam perlu dipertanyakan," kata Muradi kepada merdeka.com, Jumat (21/8).
Menurutnya, ada jabatan tertentu di TNI yang harus mendapat persetujuan presiden. Dia menduga, posisi Jayakarta kosong karena Presiden Joko Widodo tidak menyetujui beberapa calon yang disodorkan Kasad Jenderal Mulyono.
"Danjen, Pangkostrad, Pangdam Jaya, Siliwangi, harus persetujuan presiden karena ring dekat kekuasaan. Ini sudah ada sejak zaman Pak Harto. Keliatannya presiden belum berkenan," tuturnya.
Dia menyebut setidaknya ada empat nama yang berpeluang menempati posisi tersebut, salah satunya Mayor Jenderal TNI Andika Perkasa, Komandan Paspampres. Tetapi jika melihat rekam jejaknya, kata Muradi, sebaiknya menantu mantan Kepala BIN Hendropriyono itu tidak langsung ditempatkan di Jawa.
"Bisa di Wirabuana biar matang dulu karena pengalaman diperlukan dan tidak mengganggu sistem di internal TNI," katanya.
Untuk itu, berada di ibukota, Muradi mendorong agar Panglima TNI segera menunjuk pengganti Letjen Agus. Meski ekskalasinya tidak terlalu besar, tetapi rusuh di Kampung Pulo akan lebih tenang jika ada Pangdam di sana.
"Melihat eskalasi, jika memang darurat bisa langsung diambil alih oleh Kasad dan Panglima TNI," tandasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya masih menyiapkan nominasi pengganti Panglima Daerah Militer Jayakarta. "Nominasinya masih disiapkan," kata Gatot usai dipanggil Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/8).
Gatot juga mengatakan proses penggantian ini harus sesuai aturan yakni melalui mekanisme Dewan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) TNI.