Jaksa Agung: Biaya eksekusi mati mahal, Rp 200 juta per terpidana
Biaya tersebut dari mulai tahap persiapan sampai dengan eksekusi.
Jaksa Agung HM Prasetyo menyebutkan beberapa permasalahan dalam proses eksekusi enam orang terpidana mati yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Permasalahan tersebut dia sampaikan saat rapat kerja dengan Komisi III.
Salah satu permasalahan paling dianggap memberatkan untuk melakukan eksekusi mati adalah soal biaya besar yang harus dikeluarkan negara. Menurutnya, untuk satu terpidana mati negara harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 200 juta.
Biaya tersebut dari mulai tahap persiapan sampai dengan eksekusi. Pengeluaran paling besar adalah untuk urusan transportasi dan pengamanan.
"Dalam kaitan dengan eksekusi mati, setiap orang ada jatah biaya Rp 200 juta. Termasuk seluruh kebutuhan yang dibutuhkan sejak persiapan sampai pelaksanaan," kata Prasetyo di ruang rapat Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/1).
Selain itu, Prasetyo mengutarakan, jarak Lapas Nusakambangan yang jauh membuat biaya dikeluarkan jauh dari perkiraan.
"Waktu itu disepakati untuk tempat di LP Nusakambangan. Meskipun jauh dan biaya transportasi mahal. Masalah keamanan dan pengawalan butuh pekerjaan ekstra di samping waktu untuk memindahkan (terpidana) dari satu kota ke kota lain," ungkapnya.
Selain itu, hambatan lain saat melakukan eksekusi mati adalah faktor cuaca yang tidak mendukung sehingga membuat rencana pelaksanaan menjadi molor.
"Cuaca menjadi kendala, itulah yang menyebabkan rencana eksekusi pukul 00.00 WIB menjadi agak molor menjadi 00.30 WIB dan 00.46 WIB," jelasnya.
Baca juga:
Ini negara yang warganya akan dieksekusi mati gelombang kedua
Jaksa Agung pastikan eksekusi mati 'Bali Nine' tidak di Bali
Menko Polhukam jamin tak ada gembong narkoba yang diberi grasi
Wajah lesu kerabat seusai jenguk dua napi Bali Nine terpidana mati
Pengedar 4,2 ton ganja ini minta ampun agar tak dihukum mati
Bos Bali Nine lebih religius dan siap hadapi eksekusi mati
-
Apa yang menjadi kontroversi dari pernyataan Kartika Putri? Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Kartika sempat viral lantaran melontarkan ide tentang para capres yang harusnya ada tes mengaji.
-
Kenapa karmin kontroversial? Meskipun dibuat dari bahan alami, namun pewarna karmin tidak lepas dari kontroversi.
-
Kontroversi apa yang terjadi antara Atta Halilintar dan Tompi? Menurut penyanyi dan dokter bedah tersebut, apa yang dilakukan oleh kreator konten adalah sebuah kekeliruan besar. Terlebih saat mengetahui bahwa angka taksiran rumah senilai 150 miliar itu hanyalah trik untuk menarik perhatian penonton, bukan berdasarkan fakta yang sebenarnya.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang dikritik oleh netizen atas pernyataan Kartika Putri? Usulan yang disampaikan oleh Kartika Putri ternyata menimbulkan reaksi negatif dari sebagian netizen.
-
Siapa yang Djarot kritik terkait keputusan Jokowi ? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.