Jaksa Bongkar Peran Keponakan Billy Sindoro Dalam Kasus Suap Meikarta
Mantan Corporate Affairs Siloam Hospital Group, Joseph Christopher Mailool menjadi salah satu saksi yang dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap Meikarta. Ia menjadi saksi untuk terdakwa Billy Sindoro, Fitradjaja, Henry Jasmen dan Taryudi.
Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencecar saksi terkait mekanisme pencairan uang suap Rp 13 miliar dari total Rp 18 miliar yang disiapkan Izin Peruntukkan Penggunaan Tanah (IPPT) untuk Proyek Meikarta.
Mantan Corporate Affairs Siloam Hospital Group, Joseph Christopher Mailool menjadi salah satu saksi yang dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap Meikarta. Ia menjadi saksi untuk terdakwa Billy Sindoro, Fitradjaja, Henry Jasmen dan Taryudi.
-
Di mana kejadian Bupati Bengkulu Utara ditarik terjadi? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi pada Bupati Bengkulu Utara saat kunjungan Presiden Jokowi? Viral di media sosial sosok Bupati Bengkulu Utara, Ir Mian yang ditarik secara tiba-tiba oleh seseorang di tengah rombongan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo, Jumat (21/7).
-
Di mana Bupati Subang mengibarkan bendera raksasa? Aksi dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Bagaimana Bupati Subang mengibarkan bendera? Ia diketahui mengamankan diri menggunakan tali khusus pemanjat tebing dengan keamanan yang tinggi.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
Joseph ini merupakan keponakan sekaligus orang kepercayaan Billy dan kerap menjadi penyambung lidah dengan ketiga anak buah Billy (Fitradjaja, Henry Jasmen dan Taryudi).
Pada Juni 2018, dalam Berita Acara Pemeriksaan, ada informasi yang diterima Christopher dari Henry Jasmen bahwa pengajuan IPPT untuk Meikarta mengalami kebuntuan. Meski tidak mengakui secara gamblang, namun Christopher menyatakan bahwa keluhan itu ingin disampaikan kepada Billy Sindoro.
"Waktu pembangunan Meikarta molor, saya diminta menyampaikan pada Billy," kata Christopher dalam sidang.
Kemudian, Jaksa KPK menunjukkan percakapan WhatsApp antara Christopher dengan terdakwa. Salah satunya percakapan yang terjadi pada 7 Juni 2018 yang diduga berhubungan dengan aliran uang suap.
"Bro Jadi ketemu di mana?" tulis Henry, yang dikirim untuk Christopher.
"Karawaci, tapi malam ya. Ada tugas," jawab Christopher.
"Ok. Sippp," timpal Henry.
Keesokan harinya, KPK menemukan adanya percakapan tambahan setelah mereka melakukan pertemuan pada 7 Juni 2018.
"Bro, kebutuhan untuk abang tunggu aba-aba dari kita untuk berikan ya. Please jangan langsung berikan. Thank bro," tulis Christopher.
"Ok Bro. Bapak sudah pesan kok," jawab Henry.
Dalam persidangan kemudian terungkap, bahwa maksud kata 'Bapak' di situ ialah Billy. Dalam dakwaan pun tercatat bahwa Billy menyerahkan duit pada Henry lewat Christopher, untuk akhirnya diserahkan sebagai suap untuk bekas Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Neneng Rahmi.
Percakapan WhatsApp untuk uang suap Rp 1 miliar dalam runtutan waktu percakapan berkaitan dengan uang yang diterima Neneng Rahmi sebesar Rp 1 miliar pada 9 Juni 2018. Namun, Christopher tetap berkilah dan tidak mengakui percakapan tersebut.
James Riady Tak Hadir ke Persidangan Meikarta
Hingga sidang selesai, petinggi Meikarta, James Riady tidak hadir memberikan kesaksian. Pihak jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku tidak mendapatkan penjelasan dari yang bersangkutan.
James Riyadi sebenarnya dijadwalkan menjadi saksi untuk terdakwa Billy Sindoro, Fitradjaja, Henry Jasmen dan Taryudi dalam sidang kasus dugaan suap proyek Meikarta di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Rabu (30/1).
Jaksa KPK, I Wayan Ryana mengaku tidak mendapat konfirmasi terkait ketidakhadiran James Riady. Padahal, yang bersangkutan sudah dipanggil secara resmi oleh lembaga antirasuah.
"Undangan menghadiri sidang sebagai saksi sendiri kami sudah berikan sejak tiga hari sebelum sidang dimulai. Sampai sidang selesai belum ada konfirmasi ke kami. Nanti kami kontak kantor (KPK)," katanya usai sidang.
Ia mengungkapkan, kehadiran James Riady diperlukan untuk menggali cikal bakal pendirian Meikarta dan hubungannya dengan PT Lippo dan sejumlah perusahaan.
"Nanti kami akan jadwalkan kembali pemanggilan untuk saksi," terangnya.
Adapun saksi yang dihadirkan dalam sidang kali ini adalah Joseph Christopher Mailool, Eddy Triyanto Sudjatmiko, Ju Kian Salim, Samuel Tahir, Ketut Budi Wijaya. Lalu, Komisaris PT Balaraja, Ricard hendro setiadi; Karyawan PT Star Pacific, Hanes citra; Direktur PT Mahkota Sentosa Utama, Hartono Tjahjana Gunadharma.
"Tadi saksi yang dihadirkan kan bos-bosnya, nantinpekan depan kami akan hadirkan sembilan saksi yang bagian operasional di lapangan," pungkasnya.
Baca juga:
Bongkar Percakapan Penyuap dan Penerima, Jaksa Beberkan Sandi Suap Proyek Meikarta
Jadi Saksi Sidang Meikarta, James Riady Belum Terlihat di PN Bandung
Mendagri Soal Minta Neneng Bantu Izin Meikarta: Itu Tugas Saya
Suap Meikarta, KPK Periksa Mendagri Tjahjo Kumolo
Meikarta Kucurkan Rp 1 M Pelicin Rekomendasi Proteksi Kebakaran ke Pemkab Bekasi
Di Sidang Kasus Suap Meikarta, Sekda Jabar Berkali-kali Bantah Terima Uang Rp 1 M
Pejabat Pemprov Jabar Simpan Uang Suap Meikarta Rp 950 Juta di Plafon Rumah