Jalur mudik di Karanganyar rawan longsor, BPBD siagakan relawan
Sebagai langkah antisipasi, juga disiapkan jalur alternatif.
Sejumlah jalur mudik di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah rawan. Tak hanya penumpukan kendaraan atau kemacetan, namun kondisi alam pegunungan bisa saja mengancam sewaktu-waktu. Terjadinya tanah longsor di jalur yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur, khususnya di daerah Gunung Lawu tersebut saat ini menjadi perhatian khusus pemerintah setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho mengatakan, antisipasi telah dilakukan di jalur perbatasan Karanganyar, Jawa Tengah dengan Magetan, Jawa Timur yang melintasi Gunung Lawu dan jalur alternatif Ngargoyoso. Pihaknya telah menyiapkan puluhan personel yang akan diterjunkan ke lokasi tersebut.
"Kami akan menerjunkan puluhan relawan untuk melakukan memonitoring di wilayah tersebut. Meskipun jalur yang melintasi Gunung Lawu ini kerap longsor, namun jalur ini merupakan jalur favorit para pemudik," ujar Nugroho kepada wartawan di Karanganyar, Senin (6/7).
Nugroho menambahkan, jalur mudik tersebut menjadi pilihan para pemudik dari Jawa Timur dan Jawa Tengah karena banyak lokasi wisata yang sering dikunjungi masyarakat. Di antaranya air terjun Grojogan Sewu, Candi Ceto, Candi Sukuh, air terjun Jumok dan Cemoro Kandang.
Selain menyiagakan relawan, pihaknya juga membuka posko di daerah rawan longsor seperti Tawangmangu dan Ngargoyoso. Potensi terjadinya longsor di wilayah Tawangmangu, berada di jalan tembus Karanganyar-Magetan, tepatnya di desa Blumbang, Tawangmangu.
"Beberapa bulan lalu, di jalur itu sempat ditutup untuk umum karena tebing lereng Gunung Lawu longsor dan sebagian menutupi ruas jalan tembus," katanya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya juga telah menyiapkan jalur lama yang masih layak untuk difungsikan. Guna memastikan jalur tersebut tetap aman dilintasi para pemudik, BPBD meminta kepala desa yang ada di wilayah tersebut untuk memantau dan menginformasikan kondisi cuaca setiap waktu.
"Kami juga mengimbau para kepala desa agar menyediakan lampu penerang jalan tambahan," imbuhnya.
Pemasangan lampu penerang jalan di kawasan tersebut dinilai sangat penting, karena, selain menanjak, lajur tersebut terdapat banyak tikungan maut. Sehingga tak jarang bila di wilayah tersebut sering terjadi kecelakaan.
Baca juga:
Jelang arus mudik, DPR minta Jonan investigasi kebakaran Terminal 2E
Polda Metro Jaya bentuk satgas rumah kosong saat warga Jakarta mudik
Libur Lebaran, Ahok mudik ke Belitung, Djarot open house
Pembangunan fly over belum beres, ini lokasi rawan macet di Solo
Empat kesiapan Tol Cipali layani arus mudik Lebaran 2015
-
Kenapa Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.Festival ini jadi bentuk ungkapan rasa syukur petani atas hasil bumi berupa tembakau.
-
Kue apa saja yang menjadi ciri khas Lebaran di Minangkabau? Ragam sajian makanan khas Minangkabau ini selalu wajib ada di meja untuk disantap bersama keluarga besar membuat suasana lebaran semakin terkesan dan penuh dengan kehangatan.Berikut ragam kue khas Minang yang wajib disajikan di atas meja ketika hari raya lebaran.
-
Dimana Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.
-
Di mana sebagian besar orang akan mudik Lebaran? Paling banyak di Pulau Jawa.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Kapan Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Nusantara akan diselenggarakan pada 29-30 September 2023.