Janji berangkatkan umrah, First Travel cuma bagikan koper saja
Aldwin mengungkapkan, dari uang yang telah disetorkan oleh kliennya kepada First Travel, ternyata mereka hanya mendapatkan koper untuk keberangkatan umrah.
Kuasa hukum korban penipuan umrah, Aldwin Rahdian mengatakan, kliennya telah dibohongi oleh PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel). Dia mengungkapkan, sebanyak 1.232 korban hanya dijanjikan rencana keberangkatan berikut perlengkapan ke tanah suci.
Aldwin mengungkapkan, dari uang yang telah disetorkan oleh kliennya kepada First Travel, ternyata mereka hanya mendapatkan koper untuk keberangkatan umrah.
"Baru koper keberangkatan. Jadi dia dininabobokan dengan koper-koper itu. Kopernya sudah dikasih beberapa tahun lalu, tapi gak berangkat-berangkat," katanya di kantor Bareskrim di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Dia menjelaskan, korban menerima koper karena berhubungan dengan agen dari First Travel. Berdasarkan informasi yang diterima sebanyak 50 ribu koper telah dibagikan.
"Tapi ketika rapat para agen seluruh Indonesia, informasi yang saya dapat itu kurang lebih 50 ribu lebih (calon jemaah)," jelasnya.
Untuk menyenangkan korban, First Travel tidak hanya memberikan koper saja. Namun mereka juga dijanjikan promo biaya umrah lebih murah dari harga biasanya.
"Paket promo itu ditawarkan Rp 14,3 juta ke calon jemaah dengan adanya penambahan biaya-biaya lain dengan istilah 'upgrade'," ujarnya.
"Maksa mereka harus upgrade. Upgrade tambah lagi Rp 2 juta sekian. Setelah itu gak berangkat juga, disuruh upgrade lagi, nambah lagi Rp 2 juta sekian jadi sekitar Rp 20 - 21 jutaan. Ujung- ujungnya sama harga normal dan tidak berangkat," sambung Aldwin.
Aldwin mengharapkan agar kasus ini bisa cepat selesai dengan dikembalikannya uang kepada korban penipuan. "Kita minta pertanggungjawaban First Travel," pungkasnya.