Janji politikus loncat dan gantung diri di Monas
Dulu ada Anas Urbaningrum, sekarang ada Habiburokhman.
Menjelang pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017, sejumlah politikus mulai terlibat perang pernyataan. Salah satunya seperti diutarakan Ketua Bidang Advokasi Dewan Pimpinan Pusat Gerindra Habiburokhman.
Melalui akun Twitter pribadinya, Habiburokhman menulis akan terjun dari Monas jika TemanAhok dapat mengumpulkan KTP yang dibutuhkan Basuki Tjahaja Purnama untuk maju sebagai cagub melalui jalur independen. Cuitan tersebut dituliskannya pada Jumat (26/3).
"Saya berani terjun bebas dari Puncak Monas kalau KTP dukung Ahok beneran cukup untuk nyalon #KTPdukungAhokcumaomdo???"
Ahok, sapaan Basuki, menganggap santai cuitan tersebut. Ia bahkan akan menyiapkan ambulance jika Habiburokhman benar menepati janjinya untuk terjun dari Monas.
"Ada yang mau loncat dari monas juga, macem-macem. Nanti kita siapkan ambulans," tukas Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (28/3).
Aksi nekat Habiburokhman bukan janji pertama yang diucapkan politikus Indonesia untuk terjun dari Monas. Sebelumnya, mantan Ketua Umum Demokrat sesumbar berani digantung jika dirinya terlibat korupsi wisma atlet Hambalang.
"Satu rupiah saja Anas korupsi Hambalang, gantung Anas di Monas," kata Anas, 9 Maret 2012 silam.
Setahun berselang dari pernyataannya, tepatnya 22 Februari 2013, Anas ditetapkan sebagai tersangka tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji (gratifikasi) terkait proyek Hambalang oleh KPK. Anas menjadi tersangka setelah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin membeberkan Anas terlibat dalam proyek Hambalang.
Pada Januari 2014, Anas ditahan di rutan KPK. Anas dijatuhi vonis inkrah 14 tahun setelah menjalani persidangan dan bergulir hingga tingkat kasasi.
Baca juga:
Kader partai ramai-ramai tolak dukung Ahok
Tak berharap pada partai, Ahok ngaku mantap dengan TemanAhok
Yusril-Ahok berantem jelang Pilgub sampai bawa masjid
SMS Ganjar Pranowo, Ahmad Dhani siap jadi wakilnya di Pilgub DKI
Dasco tanya Ahok soal izin politisi Gerindra terjun dari Monas
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.