Mantan Wapres RI Sentil Kiai Tak Melek Politik: Yang Penting Doa, Ngaji, Jumpa Jampe
Menurut Wakil Presiden ke-13 itu, kiai sudah tidak lagi ingin berpolitik karena dianggap sudah tidak penting.
Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ma'arif Amin menyebut banyak kalangan kiai yang saat ini sudah tidak lagi melek dengan dunia politik. Bahkan diantara kalangan alim ulama itu hanya ingin mengurus soal agama saja.
Hal tersebut disampaikan Ma’ruf saat menyampaikan pidato di acara Musyawarah Nasional (Munas) V Sayap Kanan Partai, Perempuan Bangsa di Hotel Sultan,
"Saya melihat banyak kiai-kiai yang sudah memulai hilang kesadaran politiknya," ucap dia di Hotel Sultan, Sabtu (30/11) malam.
Menurut Wakil Presiden ke-13 itu, kiai sudah tidak lagi ingin berpolitik karena dianggap sudah tidak penting.
"Kesadaran politiknya hilang bahwa politik nggak penting kiai itu yang penting ngaji, yang penting dakwah yang penting itu baca doa yang penting itu jumpa jampe, yang penting itu sembur menyembur, politik tidak penting," ungkap dia.
Dia lantas mengingatkan dalam berbagai seperti dirumuskannya Undang-Undang, kebijakan, dan beberapa hal lainnya ditentukan karena politik.
"Undang-undang (bagian) keputusan politik, kebijakan keputusan politik, aturan-aturan keputusan politik, calon presiden dan wakil presiden keputusan politik. Rakyat itu tidak menentukan cuman memilih yang sudah ditentukan melalui keputusan politik karena itu maka kiai dan kiai sudah tidak lagi memberikan warna politik warga keagamaannya sudah hilang," tuturnya.
Dia juga lantas menyinggung pernyataan dari pendiri Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari yang mengatakan perpolitikan Indonesia bakal mati karena tidak lagi jiwa agama di dalamnya.
"Itulah sebabnya PKB dulu didirikan untuk memberikan warna supaya perpolitikan Indonesia di dalamnya ada jiwa keagamaan," tuturnya.