4 Peristiwa Astronomi yang Bakal Terjadi pada Januari 2025, Semua Orang Bisa Melihat
Menariknya, fenomena astronomi yang akan berlangsung pada Januari 2025 dapat disaksikan tanpa alat bantu.
Sepanjang bulan Januari 2025, langit bumi akan dipenuhi oleh berbagai fenomena astronomi. Di antara fenomena yang akan terjadi, terdapat hujan meteor Quadrantid, planet sejajar, dan banyak lagi. Yang menarik, semua fenomena ini dapat disaksikan tanpa alat bantu teleskop. Berdasarkan informasi dari laman In The Sky pada Jumat (3/1), berikut adalah fenomena astronomi Januari 2025.
1. Hujan Meteor Quadrantid
-
Apa saja kejadian astronomi di 2024? Tahun 2024 akan menjadi tahun dengan banyak peristiwa astronomi yang paling banyak sepanjang tahun. Berbagai kejadian mulai dari gerhana matahari total, dua gerhana bulan, hujan meteor, dan bulan purnama selama satu tahun penuh akan menghiasi di langit Bumi.
-
Apa yang akan terjadi pada tanggal 5 September 2024? Timnas Korea Selatan dan Timnas Palestina akan saling berhadapan di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Stadion Seoul World Cup pada Kamis, 5 September 2024.
-
Apa yang terjadi pada Cincin Saturnus di tahun 2025? Pada bulan Maret 2025, sudut ini akan mencapai 0 derajat. Sehingga melihat cincin Saturnus akan serupa dengan melihat selembar kertas yang menghadap ke atas ketika ditempatkan di ujung lapangan sepak bola.
-
Kenapa gerhana bulan penting di 2024? Selain karena banyak peristiwa yang menghiasi langit di Bumi, sejumlah peristiwa tersebut nantinya juga memiliki nilai dan arti tersendiri di bidang astronomi, ekologi, dan bahkan cerita rakyat.
-
Apa yang orang bisa lakukan di Tahun Baru 2024? Salah satu cara merayakan tahun baru 2024 adalah dengan memberikan ucapan selamat. Berikut adalah deretan contoh ucapan selamat tahun barunya.
-
Siapa yang akan mengirimkan muatan ilmiah ke bulan pada 2025? Pada tahun 2025, beberapa perusahaan seperti Astrobotic, Intuitive Machines, dan Firefly Aerospace akan mengirimkan muatan ilmiah ke berbagai lokasi di bulan.
Hujan meteor Quadrantid akan menghiasi langit pada awal tahun 2025. Diperkirakan puncak hujan meteor ini akan terjadi pada 3 hingga 4 Januari. Saat mencapai puncaknya, fenomena ini dapat menyajikan hingga 40 meteor per jam di langit malam. Namun, perlu dicatat bahwa durasi hujan meteor ini lebih singkat dibandingkan dengan hujan meteor lainnya, hanya berlangsung sekitar 6 jam.
Hujan meteor Quadrantid dinamai berdasarkan rasi bintang tempat asalnya, yaitu rasi bintang Quadrans Muralis, yang terletak di antara rasi Bootes dan Draco. Karena posisinya, hujan meteor ini hanya dapat dilihat di Belahan Bumi Utara dan berasal dari partikel debu sisa komet 2003 EH1 yang telah punah. Hujan meteor ini rutin terjadi setiap tahun antara tanggal 1 hingga 5 Januari.
2. Elongasi Venus
Planet Venus juga akan terlihat di langit bumi pada 10 Januari 2025. Pada hari tersebut, Venus akan mencapai elongasi Timur maksimum sebesar 47,2 derajat. Dalam istilah astronomi, elongasi merujuk pada jarak sudut antara dua benda langit terhadap satu titik acuan tertentu.
Elongasi maksimum yang dapat terjadi antara dua planet interior adalah sekitar 48 derajat untuk Venus dan sekitar 28 derajat untuk Merkurius. Ini adalah waktu yang tepat untuk melihat Venus, karena planet ini akan berada di titik tertingginya di atas cakrawala malam. Untuk melihat Planet Venus, cukup cari planet terang di langit Barat setelah matahari terbenam.
Bulan Serigala
Bulan purnama pertama di tahun 2025, yang dikenal dengan nama Wolf Moon atau bulan serigala, akan menerangi langit malam pada tanggal 13 Januari 2025. Istilah ini berasal dari tradisi suku asli Amerika, Indian. Sejak tahun 1930-an, Almanak Maine Farmers mulai menggunakan nama-nama 'Indian' untuk bulan purnama.
Menurut almanak tersebut, saat bulan purnama di bulan Januari, terdengar lolongan serigala di luar desa di tengah dinginnya salju musim dingin. Meskipun demikian, menurut Smithsonian's National Zoo and Conservation Biology Institute, mitos bahwa serigala melolong ke arah bulan purnama sebenarnya tidak benar.
Bulan purnama ini juga dikenal dengan sebutan bulan es (Ice Moon) dan bulan tua (Old Moon). Di Sri Lanka, Duruthu Poya dirayakan pada bulan purnama pertama di bulan Januari, yang menandai kunjungan pertama Sang Buddha ke negara tersebut.
Di awal tahun 2025, langit Indonesia akan menyuguhkan fenomena astronomi yang langka, yaitu parade planet. Fenomena ini terjadi ketika beberapa planet dari tata surya tampak berbaris di langit malam, menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan dapat disaksikan tanpa menggunakan alat optik.
Parade planet menjadi momen istimewa bagi astronom amatir maupun profesional, sekaligus kesempatan langka untuk melihat keindahan tata surya secara langsung. Setidaknya, tiga parade planet akan terjadi di awal tahun 2025, salah satunya pada tanggal 21 Januari.
Dalam fenomena ini, planet-planet terdekat dari Bumi, seperti Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, dapat diamati secara bersamaan dalam satu malam.
Kesempatan untuk melihat enam planet secara berurutan dalam jarak pandang yang relatif mudah sangatlah menarik. Parade ini dapat disaksikan oleh sebagian besar penduduk Bumi mulai dari tanggal 21 Januari 2025 hingga sekitar empat minggu setelahnya.
Untuk pengamat yang berada di belahan Bumi utara, waktu terbaik untuk melihat planet-planet tersebut adalah setelah matahari terbenam, sekitar pukul 20.30 waktu setempat. Pada saat itu, Mars, Venus, Jupiter, dan Saturnus akan terlihat dengan mata telanjang berkat kecerahan cahayanya.
Namun, untuk melihat Neptunus dan Uranus, pengamat memerlukan alat penglihatan berdaya tinggi seperti teleskop atau binokular dengan pembesaran kuat, karena kedua planet ini memiliki magnitudo yang lebih redup.
Setelah pukul 20.30, Venus, Saturnus, dan Neptunus masih dapat terlihat di cakrawala selama beberapa jam, meskipun ketiganya akan tenggelam di bawah cakrawala antara pukul 23.30 hingga tengah malam, tergantung pada lokasi pengamat.
Mars, Jupiter, dan Uranus akan tetap terlihat lebih lama hingga dini hari, dengan Mars terbenam tepat sebelum matahari terbit. Fenomena parade planet ini sangat menarik perhatian banyak orang karena durasinya yang cukup panjang.