5 Fenomena Astronomi yang Mesti Ditunggu di Bulan November 2024
Serangkaian fenomena astronomi diprediksi akan terjadi pada bulan November 2024.
Fenomena astronomi merujuk pada kejadian-kejadian alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi dan dapat kita saksikan dari planet kita. Setiap bulan, fenomena ini mengalami perubahan yang disebabkan oleh pergerakan benda langit yang memiliki orbit dan kecepatan yang berbeda-beda.
Pada bulan November 2024, terdapat serangkaian fenomena langit yang diprediksi akan terjadi, antara lain Beaver Moon, elongasi timur maksimum Merkurius, serta hujan meteor Taurids dan Leonids. Mengacu pada informasi yang dirilis oleh laman BRIN pada Selasa (29/10), berikut adalah daftar fenomena astronomi yang akan terjadi di bulan November 2024.
-
Apa saja kejadian astronomi di 2024? Tahun 2024 akan menjadi tahun dengan banyak peristiwa astronomi yang paling banyak sepanjang tahun. Berbagai kejadian mulai dari gerhana matahari total, dua gerhana bulan, hujan meteor, dan bulan purnama selama satu tahun penuh akan menghiasi di langit Bumi.
-
Apa yang akan terjadi pada tanggal 5 September 2024? Timnas Korea Selatan dan Timnas Palestina akan saling berhadapan di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Stadion Seoul World Cup pada Kamis, 5 September 2024.
-
Apa yang ditemukan astronom? Astronom dunia telah mengonfirmasi penemuan sebuah planet yang memiliki kecepatan orbit yang tinggi. Planet yang baru ditemukan tersebut adalah TOI-1347 b. Ia mengorbit bintangnya hanya selama 20 jam 24 menit atau 0,85 hari.
-
Kapan asteroid 2024 PT5 akan menjadi 'Bulan Mini'? Asteroid ini diperkirakan akan ditangkap sementara oleh gravitasi Bumi dan mulai mengorbit dari 29 September hingga 25 November 2024.
-
Apa yang terjadi pada Cincin Saturnus di tahun 2025? Pada bulan Maret 2025, sudut ini akan mencapai 0 derajat. Sehingga melihat cincin Saturnus akan serupa dengan melihat selembar kertas yang menghadap ke atas ketika ditempatkan di ujung lapangan sepak bola.
-
Kenapa asteroid 2024 PT5 bisa jadi 'Bulan Mini'? Asteroid ini diperkirakan akan ditangkap sementara oleh gravitasi Bumi dan mulai mengorbit dari 29 September hingga 25 November 2024.
1. Hujan Meteor Taurid (4-5 November 2024) Hujan meteor Taurid akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan diperkirakan hanya akan menghasilkan sekitar 5 hingga 10 meteor setiap jam. Fenomena ini unik karena terdiri dari dua aliran yang berbeda. Aliran pertama berasal dari butiran debu yang ditinggalkan oleh Asteroid 2004 TG10, sedangkan aliran kedua berasal dari puing-puing Komet 2P Encke. Hujan meteor ini rutin terjadi setiap tahun antara tanggal 7 September hingga 10 Desember, namun puncaknya diperkirakan akan terjadi pada 4 November 2024.
2. Bulan Purnama Beaver Moon (16 November 2024) Selanjutnya, fenomena astronomi yang akan terjadi di bulan November 2024 adalah bulan purnama Beaver Moon. Fase bulan purnama ini diperkirakan akan muncul pada 16 November 2024, mulai pukul 04.28 WIB. Bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika dengan sebutan Bulan Berang-berang, yang merupakan waktu bagi mereka untuk memasang perangkap berang-berang sebelum rawa-rawa dan sungai membeku. Fenomena ini juga merupakan Super Moon terakhir dari tiga fenomena yang terjadi sepanjang tahun 2024.
Elongasi Merkurius
Fenomena elongasi Merkurius akan terjadi pada 16 November 2024. Ini adalah elongasi timur maksimum Merkurius, di mana planet ini akan berada pada jarak semu terbesarnya dari matahari, yaitu 22,5 derajat jika dilihat dari Bumi.
Menurut informasi yang dikutip dari laman Earth Sky pada Selasa (29/10), peristiwa ini akan memberikan kesempatan bagi pengamat untuk melihat Merkurius dalam posisi yang optimal.
Selanjutnya, pada 17 November 2024, akan terjadi fenomena oposisi Uranus. Dalam astronomi, oposisi adalah kondisi ketika sebuah planet berada dalam posisi berlawanan dengan matahari.
Planet-planet yang mengalami fenomena ini adalah planet luar, termasuk Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Oposisi Uranus ini akan memberikan kesempatan bagi para astronom dan pengamat langit untuk mengamati planet tersebut dengan lebih jelas.
Selain itu, pada tanggal 17 hingga 18 November 2024, akan berlangsung hujan meteor Leonid. Hujan meteor ini mendapatkan namanya dari konstelasi Leo, yang merupakan titik radian dari fenomena ini.
Hujan meteor Leonid terjadi ketika Bumi melewati puing-puing yang ditinggalkan oleh Komet Tempel-Tuttle, yang membutuhkan waktu sekitar 33 tahun untuk menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi matahari. Meskipun diperkirakan akan cukup terhalang oleh Bulan purnama, hujan meteor Leonid tetap dianggap sebagai salah satu yang paling terang pada tahun 2024