Jasad korban AirAsia mulai membusuk, Tim DVI dapat bantuan alat
"Tadi kita mendapat bantuan tambahan alat rontgen gigi portable tiga unit dari Rumah Sakit dr Soetomo," kata Awi.
Untuk mempercepat proses identifikasi jenazah korban AirAsia QZ8501 yang mulai membusuk, Tim Disaster Victim Identification (DVI), mendapat bantuan tiga alat rontgen gigi portabel dari RSUD dr Soetomo dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Sabtu (10/1).
"Tadi kita mendapat bantuan tambahan alat rontgen gigi portable tiga unit dari Rumah Sakit dr Soetomo dan Dinkes Jatim," terang Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono, Sabtu (10/01).
Selain tambahan tiga alat itu, lanjut alumni Akpol 1992 itu, Pemkot Surabaya juga memberi bantuan enam meja untuk pemeriksaan.
"Seperti kita ketahui, kondisi jenazah saat ini sudah mulai mengalami pembusukan, sehingga sangat sulit dikenali, sehingga bantuan alat-alat identifikasi ini memang sangat kita perlukan."
Sementara dengan tambahan meja yang dibuat di sekitar posko postmortem, jumlah meja keseluruhan saat ini ada 26 meja. "Selain itu, Yayasan Budha yang sejak awal Posko Crisis Center dipindah di Polda Jatim, juga membantu 300 seragam khusus untuk Tim DVI," ungkapnya.
Menurut mantan Wadirlantas Polda Jawa Timur ini, seragam khusus tersebut mampu melindungi petugas DVI dari bakteri yang timbul dari jenazah korban yang mulai membusuk.
Seperti diketahui sebelumnya, hingga saat ini, Tim DVI telah mengidentifikasi 48 jenazah korban AirAsia yang sudah dikirim ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Rinciannya, 27 jenazah telah selesai diidentifikasi dan diserahkan ke pihak keluarga, 14 jenazah menunggu proses rekonsiliasi untuk menentukan identitasnya dan tujuh jenazah masih menjalani post mortem.
Baca juga:
DPR: Seharusnya pembekuan AirAsia atas rekomendasi KNKT
Ini kronologi lengkap pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501
Efek pembekuan AirAsia dinilai bisa sebabkan masalah baru
Angkat ekor AirAsia, Basarnas tambah penyelam dan balon apung
Komunitas penyelam ikut bantu cari black box QZ8501
Kisah Risma rela lawan AirAsia demi bela warganya
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.