Jawa Barat butuh 3,6 juta blanko e-KTP
Jutaan blanko itu dibutuhkan agar pelayanan pada masyarakat bisa optimal.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih membutuhkan 3.618.202 keping blanko e-KTP. Jutaan blanko itu dibutuhkan agar pelayanan pada masyarakat bisa optimal.
"Dengan begitu akan ketahuan masyarakat mana yang berhak mendapatkan Raskin termasuk dalam konteks politik seperti Pilkada 2018 nanti mereka punya hak, semuanya harus terakomodir," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada Rakor Administrasi Kependudukan di Kantor Disdukcapil Jabar jalan Ciumbuleuit No 2 Bandung, Rabu (1/3).
Kepala Disdukcapil Provinsi Jawa Barat Abas Basari mengatakan, dari 43.740.159 jiwa penduduk Jabar per 31 Desember 2016 berdasarkan Data Konsolidasi Bersih (DKB), sebanyak 30.829.210 jiwa sudah melakukan perekaman KTP elektronik terhitung hingga bulan Februari 2017 ini.
Dengan rincian, 28.161.829 orang sudah memiliki KTP elektronik. Penduduk yang datanya sudah tunggal namun belum dicetak e-KTP nya sebanyak 1.431.490 orang. Penduduk yang datanya tidak tunggal dan sebagian gagal rekam sebanyak 427.834 orang. Penduduk yang datanya masih dalam proses penunggalan sebanyak 808.057 orang dan penduduk yang masih belum melakukan perekaman sebanyak 1.378.655 orang.
"Dari data itu jumlah penyelesaian wajib KTP masih cukup banyak. Kami beserta Disdukcapil Kabupaten/ Kota harus terus bekerja keras untuk menyelesaikan sisa wajib KTP yang belum direkam," kata Abas di tempat sama.
Hal itu kata Abas, dapat terselesaikan apabila didukung dengan sarana dan prasarana serta anggaran yang memadai. "Adapun kebutuhan blanko KTP elektronik di Jabar saat ini sebanyak 3.618.202 keping," ungkapnya.
Sementara berdasarkan Data Konsolidasi Bersih (DKB) Abas menjelaskan, agregat Data Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) untuk Pilkada serentak tahun 2018 di 16 Kabupaten/ Kota dan satu Provinsi ada sebanyak 31.766.665 pemilih. Terdiri dari 16.083.822 pemilih pria dan 15.682.843 pemilih wanita.
"Untuk estimasi pemilih pemula sebanyak 61.127 pemilih, diantaranya 31.098 pria dan 30.029 wanita," jelas Abas.
Ia menargetkan, seluruh persoalan administrasi kependudukan warga Jabar selesai di akhir tahun 2017.
"Kita targetkan 2017 selesai. Saya sudah instruksikan ke semua Kadis se-Jabar untuk betul-betul melakukan tugas," ujarnya.
Menurutnya, warga yang belum melakukanan perekaman KTP-el paling banyak terjadi di wilayah Jabar bagian barat yang notabene merupakan daerah industri.
"Yang paling banyak itu justru di daerah perkotaan seperti Jabotabek karena mereka banyak pendatang dan bekerja di pabrik-pabrik sehingga malas untuk mengurus asministrasi. Dii Bekasi saja waktu Pilkada kemarin ada 4 6ribu yg belum merekam," ungkapnya.