Jawa Tengah tunggu sosialisasi pemakaian Kartu Indonesia Sehat
"Saat ini masih menunggu instruksinya sebelum kami bisa melangkah lebih jauh," kata Maya.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, hingga saat ini menunggu sosialisasi mekanisme pemakaian Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang menjadi program pemerintah Jokowi-JK. Peluncuran KIS sebelumnya dipastikan tidak akan tumpang tindih dengan regulasi BPJS Kesehatan.
Humas BPJS Kanwil Region Jateng-DIY, Maya Susanti, mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi dari kantor pusat untuk mensosialisasikan penggunaan kartu sakti hasil gebrakan dari Jokowi-JK tersebut.
"Saat ini masih menunggu instruksinya sebelum kami bisa melangkah lebih jauh," kata Maya di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (6/11).
Maya menjelaskan, langkah apa yang akan diambil pihaknya untuk menyebarluaskan penggunaan KIS ini sampai sekarang masih belum mendapatkan informasi lebih lanjut. Hal ini termasuk untuk mengetahui lebih detail terkait prosedur KIS.
Di lain pihak, Kanit MPKP BPJS Kesehatan Cabang Tegal, Nur Wida menguraikan, meski belum disosialisasikan namun warga di daerahnya kini mulai menanyakan prosedur penggunaan KIS yang baru diluncurkan pemerintah.
"Makanya, kami menunggu kajian dulu dari pusat. Karena kita hanya sebagai penjaminnya saja," ujarnya.
Adapun data penerima KIS, yakni warga miskin yang ditentukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Apalagi, KIS merupakan pengembangan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) maka para pengguna kemungkinan bisa mendapatkan fasilitas serupa.
Biasanya pesertanya masuk di penerima bantuan iuran (PBI). "Untuk prosedurnya, biasanya masih sama," ucap Nur.