Jawa Timur klaim stok cukup, tak perlu daging beku
Tentang harga daging di pasaran yang masih tinggi, Gus Ipul mengaku sedang mencari penyebab pastinya.
Pemerintah Jawa Timur mengklaim bahwa stok daging sangat cukup, sehingga tidak diperlukan impor. Karena itu Jawa Timur tidak perlu daging beku yang didatangkan dari luar negeri, seperti propinsi lain.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf mengungkapkan, saat Jawa Timur dalam kondisi surplus daging sapi. Karena dari 550 ribu stok setahun baru digunakan 60 persen.
"Jadi Jawa Timur mempunyai sapi 850 ribu ekor lebih, 550 untuk Jawa Timur, dan sisanya untuk di luar Jawa Timur. Yang untuk luar Jatim masih digunakan 50 persen, sementara yang untuk stok Jatim baru 60 persen. Stok kita lebih," kata Syaifullah Yusuf di Kota Malang, Senin (13/6).
Namun, tentang harga daging di pasaran yang masih tinggi, Gus Ipul mengaku sedang mencari penyebab pastinya. Pihaknya memang melihat kondisi yang kurang wajar di lapangan.
"Yang menjadi anomali, ironis stoknya cukup tapi harga naik. Ini yang sedang kita cari penyebabnya. Apa ini karena mata rantai pasokan yang terlalu jauh. Setiap tahun kita mengalami ini, di tengah stok cukup tetapi harga masih naik," katanya.
Gubernur, kata Gus Ipul, secara khusus telah melapor ke Presiden untuk menyampaikan persoalan yang menjadi kemungkinan harga di pasar masih tinggi. Pihaknya berharap Presiden akan mengambil keputusan yang dapat berpengaruh pada pasar.
Begitupun dengan stok gula di Jawa Timur, Gus Ipul mengaku masih memiliki stok jauh dari cukup. Kini pihaknya terus melakukan operasi pasar melalui berbagai pasar murah.
"Kita masih memiliki stok banyak sekali di PTP. Kemarin kita lelang 40 ribu ton dengan harga Rp 13.500," katanya.
Pabrik gula sedang proses giling, sehingga terjadi lelang tanggal 3 Juni lalu. Pasca lelang gula akan masuk pasar dan dapat menurunkan harga gula sampai titik normal.
Kebutuhan gula sendiri di pasar Jawa Timur 1.500 ton sehari. Harga yang sekarang ini diduga berasal dari lelang sebelumnya, Rp 13.800, yang belum habis.