Jejak Teror Enius Tabuni, Anggota KKB Tewas Ditembak TNI-Polri di Puncak Papua
Polisi menjelaskan kronologi baku tembak aparat gabungan dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya. Aparat gabungan saat itu memburu KKB berjumlah sekitar 15 orang dengan membawa tiga pucuk senjata laras panjang berlari ke arah Gome.
Polisi mengungkap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tewas ditembak tim gabungan TNI dan Polri bernama Enius Tabuni atau ET (22). Polisi menyebut Enius Tabuni salah satu anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya yang kerap mengganggu masyarakat di wilayah Puncak, Papua Tengah.
"Enius tertembak setelah anggota melakukan pengejaran terhadap KKB yang menembak tukang ojek di Ilaga, Rabu (22/3)," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri di Jayapura, Kamis (23/3).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Di mana penganiayaan terhadap anggota KKB terjadi? Di Puncak Jaya, khususnya di daerah Ilaga, Gome, dimana TKP itu terjadi (penyiksaan). Kita akan usut tuntas masalah ini. Apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti,” kata Izak saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4).
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
Polisi menjelaskan kronologi baku tembak aparat gabungan dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya. Aparat gabungan saat itu memburu KKB berjumlah sekitar 15 orang dengan membawa tiga pucuk senjata laras panjang berlari ke arah Gome.
Aparat keamanan berupaya mengejar hingga sempat terjadi kontak tembak. Saat baku tembak itu seorang KKB di antaranya meninggal.
"Jenazah Enius Tabuni setelah dibawa ke puskesmas Ilaga kemudian diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan," kata Fakhiri.
Satu Anggota KKB Tewas dalam Kontak Senjata dengan Polisi di Puncak Papua
Aparat gabungan TNI-Polri kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Mundidok, Kabupaten Puncak, Rabu (22/3) kemarin. Dalam kejadian ini, satu orang KKB tewas.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, kontak tembak ini terjadi saat petugas melakukan pengejaran terhadap KKB yang diduga melakukan penembakan terhadap seorang tukang ojek di Ilaga.
"Saat melakukan pemantauan melalui observasi udara, terlihat sekitar 20 orang membawa 2 pucuk senjata api sedang melakukan penyeberangan dari Kampung Mundidok menuju ke arah Kampung Kimak," katanya dalam keterangannya, Kamis (23/3).
"Yang kemudian langsung dilakukan tindakan tegas terhadap kelompok tersebut, sehingga kontak tembak terjadi," sambung Benny.
Diketahui, satu orang KKB yang meninggal dunia akibat kontak tembak dengan petugas gabungan itu yakni berinisial ET (22).
"Kami juga menemukan 3 buah Kaliber 5.56 MM, 1 buah selongsong Amunisi Kaliber 5,56 MM, 2 buah Noken, 1 buah kunci motor jenis Yamaha dan 2 bungkus rokok jenis Anggur Kupu di TKP. Untuk korban luka maupun korban jiwa dari aparat keamanan, nihil," ungkapnya.
Saat ini, jasad ET telah dibawa menuju RSUD Kabupaten Puncak untuk dilakukan tindakan medis lanjutan.
"Mayat ET telah dibawa menuju RSUD Kabupaten Puncak untuk selanjutnya dilakukan tindakan medis," pungkasnya.
(mdk/gil)