Jelang Debat Cawapres, Ini Gagasan 3 Paslon di Sektor Ekonomi
Sebelum debat cawapres, tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden membeberkan gagasan terkait ekonomi.
Berdasarkan jadwal, debat cawapres ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Jelang Debat Cawapres, Ini Gagasan 3 Paslon di Sektor Ekonomi
Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menggelar debat untuk peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hari ini, Jumat (22/12). Namun, debat kali ini dikhususkan untuk calon wakil presiden (cawapres).
Debat perdana Pilpres 2024 digelar pada 12 Desember lalu. Debat pertama saat itu diperuntukkan bagi calon presiden (capres).
Berdasarkan jadwal, debat cawapres ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Tema besar debat yakni 'Perekonomian Indonesia', yang meliputi Ekonomi (ekonomi kerakyatan serta ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)-Anggaran Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan Perkotaan.
Sebelum debat cawapres, tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden membeberkan gagasan terkait ekonomi.
Mereka adalah paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Berikut gagasan 3 capres-cawapres terkait ekonomi:
1. Anies-Cak Imin
Dalam dokumen visi, misi, dan program kerja, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengusung sejumlah gagasan terkait ekonomi. Pertama, menerapkan upah minimum yang adil sesuai Misi 2 poin 3 tentang pemerataan ekonomi.
"Menerapkan upah minimum yang adil dan sesuai dengan kondisi daerah tanpa memberatkan para pemberi kerja," dikutip dari dokumen visi misi tersebut.
Kedua, Anies-Cak Imin ingin menjalankan berbagai kombinasi kebijakan untuk menurunkan tingkat ketimpangan pengeluaran (indeks Gini) dari 0,388 (2023), menjadi 0,36-0,37 (2029).
Ketiga, Anies-Cak Imin juga ingin menciptakan 15 juta lapangan kerja baru, termasuk pekerjaan hijau (green jobs). Hal tersebut tertuang dalam Misi 2 poin 2 tentang penciptaan lapangan kerja berkualitas.
Keempat, Anies-Cak Imin berjanji menciptakan lapangan kerja berkualitas di seluruh sektor, termasuk manufaktur, guna menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 5,45 persen (Feb 2023) menjadi 3,5 persen 4,0 persen (2029).
Kelima, Anies dan Cak Imin ingin agar badan penerimaan negara berada langsung di bawah presiden dan bertanggung jawab kepada presiden, tujuannya ialah untuk menggenjot penerimaan negara.
"Merealisasikan badan penerimaan negara di bawah langsung presiden untuk memperbaiki integritas dan koordinasi antar instansi guna menaikkan penerimaan negara," dikutip dari poin 8 Misi 2.
2. Prabowo-Gibran
Sama seperti Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran menawarkan beberapa gagasan untuk membangun ekonomi.
Seperti mendorong peningkatan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
Gagasan itu tertuang dalam dokumen visi, misi, dan program. Selain itu, Prabowo dan Gibran juga ingin melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Pasangan Prabowo-Gibran juga menawarkan Kredit Start-up Milenial untuk menjaga arus urbanisasi dan hilirisasi berbasis desa.
Mengacu pada hal tersebut, Prabowo dan Gibran berencana untuk melanjutkan dan menambahkan program kartu-kartu kesejahteraan sosial serta kartu usaha untuk menghilangkan kemiskinan absolut.
"Kredit untuk usaha Start Up dan kredit untuk para millenial akan didorong, diperluas, dan diperbanyak untuk menjadi garda terdepan dalam upaya peningkatan wirausaha dan sekaligus memberantas kemiskinan serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia,"
dikutip dari poin ke-5 dari 8 program hasil terbaik cepat yang diusung Prabowo-Gibran.
merdeka.com
Dalam program ke-8, pasangan Prabowo-Gibran juga berencana untuk mendirikan Badan Penerimaan Negara dan meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) ke 23%.
"Anggaran pemerintah perlu ditingkatkan dari sisi penerimaan yang bersumber dari pajak dan bukan pajak (PNBP)," dikutip dari dokumen visi misi Prabowo-Gibran.
3. Ganjar-Mahfud MD
Mahfud MD bersama pasangan capresnya, Ganjar Pranowo berjanji akan mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi. Salah satu caranya, memastikan kawasan desa bisa berkembang beriringan dengan kawasan urban.
Dalam dokumen program, visi, dan misi Ganjar dan Mahfud MD 'Menuju Indonesia Unggul', tercantum program ekonomi unggul berdaya saing yang di antara menciptakan 17 juta lapangan kerja baru.
Kemudian mendukung pertumbuhan usaha ultra mikro dan UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7%.
"Strategi untuk keluar dari middle income trap secara inklusif, dengan meningkatkan peran koperasi dan UMKM, dukungan usaha baru di seluruh wilayah Indonesia, pemanfaatan infrastruktur, ekonomi digital, pengelolaan ekonomi hijau-biru, serta pertumbuhan industri manufaktur di 7,5-8%,"
dikutip dari poin ke 3 dalam misi ke 3 yang diusung Ganjar-Mahfud.
merdeka.com
Selain itu, Ganjar dan Mahfud juga menggagaskan untuk mengalokasikan 50% anggaran belanja barang/jasa pemerintah dan BUMN/D untuk koperasi dan UMKM serta meningkatkan kemitraan antara usaha besar dengan koperasi dan UMKM serta kapasitas UMKM melalui digitalisasi, termasuk akses pembiayaan dan pemasaran.
Industrialisasi ekonomi juga digerakkan Ganjar-Mahfud guna memastikan Indonesia memiliki rantai pasok yang lengkap, dari mulai bahan mentah, tenaga kerja terampil dan pasar yang besar.
"Hilirisasi sumber daya alam pertambangan, perkebunan, pertanian serta perikanan dan kelautan dilakukan secara menyeluruh hingga menciptakan produk akhir bernilai tinggi dengan fondasi industri hulu dan kebijakan TKDN," tertulis dalam dokumen visi misi Ganjar-Mahfud.