Jelang Hari Natal, Satgas Pangan Jabar Sidak Tiga Pasar di Bandung Raya
Hasil sidak terungkap terdapat tiga bahan pokok yang mengalami defisit.
Jelang Hari Natal, Satgas Pangan Jabar Sidak Tiga Pasar di Bandung Raya
Tim Satgas Pangan Jabar dan Pusat, serta Dinas Ketahanan Pangan Jabar, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga pasar besar di wilayah Bandung Raya (Kota Bandung dan Kota Cimahi).
- Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
- Selama Libur Natal, KAI Yogyakarta Temukan Barang Hilang Hingga Rp35 Juta
- Jelang Natal & Tahun Baru, Kopral Bagyo Sambil Tersenyum Ucapkan Selamat Pada Kasad 'Selamat Natal Opung Maruli'
- FOTO: Jelang Natal dan Tahun Baru 2024, Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional Jakarta Melonjak
Ketiga pasar yang disidak tim Satgas Pangan yaitu Pasar Kosambi Jalan A Yani dan Pasar Sederhana Jalan Jurang, Kota Bandung, sera Pasar Atas Kota Cimahi. Dari 11 komoditas yang menjadi sasaran tim sidak, terdapat tiga bahan pokok yang mengalami defisit.
Sidak ini dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan Hari Besar Keagamaan Nasional Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Dari 11 komoditas yang jadi sasaran sidak kita, ada tiga jenis yang mengalami defisit," kata Ketua Satgas Pangan Jabar Kombes Pol Deni Okvianto, yang juga menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, dalam keterangannya, Selasa (19/12).
Dalam sidak ini Satgas Pangan Pusat menerjunkan dua personel yaitu Kombes Pol Eko Sulistyo Basuki dan Kombes Pol Roland Ronaldy.
Ketiga komoditas yang mengalami defisit, lanjut Deni, yaitu cabai rawit merah, telur ayam dan gula putih.
Dari hasil penelusuran tim Satgas Pangan, kata dia, penyebab terjadinya desifit ketiga jenis komoditas tersebut yaitu karena faktor cuaca (El Nino).
"Ini juga bertepatan dengan musim panen holtikultura sehingga pasokan mulai menipis dan mendorong peningkatan harga. Juga penurunan lahan produksi tebu dan penyerapan bantuan sosial komoditi telor ayam menjadi penyebab deficit," beber Deni.
Sementara delapan komoditas yang mengalami surplus yaitu beras medium dan beras SPHP (Stabil Pasokan Harga Pasar) yang dikeluarkan Bulog, bawang merah, bawang putih, kedelai, daging sapi, daging ayam, dan minyak goreng.
"Dari hasil sidak tersebut disimpulkan untuk ketersediaan stok bahan pokok di Pasar Kota Bandung dan Kota Cimahi masih tercukupi," ujar Deni.
Dari hasil pengecakan Tim Satgas Pangan, lanjut Deni, beras medium di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 5.000 kg, beras medium didapatkan dari Bulog dengan harga Rp13.000 per kilogram dan dijual ke konsumen dengan harga Rp13.500. Stok beras SPHP di Komplek Pergudangan Bulog Cisaranteun Kota Bandung memiliki jumlah stok 185kg.
Komoditi cabai rawit merah di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 770 kg, cabai rawit merah didapatkan dari hasil panen wilayah Garut dan Majalengka dengan harga Rp70.000 per kilogram dan dijual ke konsumen dengan harga Rp90.000.
Bawang putih di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 800 kg, bawang putih didapatkan dari hasil panen wilayah Kabupaten Bandung dengan harga Rp35.000, dan dijual ke konsumen dengan harga Rp40.000.
Komoditi bawang mera di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 600 kg, bawang merah didapatkan dari hasil panen wilayah Kabupaten Bandung dengan harga Rp32.000 dan dijual ke konsumen dengan harga Rp35.000.
Komoditi kedelai di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 500 kg, didapatkan dari hasil panen wilayah Kabupaten Kuningan dengan harga Rp16.000 per kilogram dan dijual ke konsumen dengan harga Rp20.000.
Telur ayam ras di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 1.100 kg. Telur ayam ras didapatkan dari Blitar, Jawa Timur dengan harga Rp25.000 dan dijual ke konsumen dengan harga Rp27.500.
Untuk daging ayam ras di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 500 kg, komoditas ini didapatkan dari peternak lokal dengan harga Rp31.000 dan dijual ke konsumen dengan harga Rp34.000.
Komoditi daging sapi hasil pengecekan di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 450 kg, dan didapat dari Lampung dan Jawa Tengah dengan harga Rp125.000 dan dijual ke konsumen dengan harga Rp140.000
Sementara untuk gula pasirmemiliki stok sebesar 600 kg dan didapatkan dari Jawa Timur dengan harga Rp16.000 dan dijual ke konsumen dengan harga Rp18.000.
Sedangkan untuk minyak goreng di Pasar Atas dan Pasar Kosambi memiliki stok sebesar 800 liter didapatkan dari Jakarta dengan harga Rp16.000, dan di jual ke konsumen dengan harga Rp18.000.