Jelang pemilu, ilmu pelet banyak disalahgunakan
Sosiolog menilai fungsi ilmu pelet kini meluas, dengan digunakannya dalam ajang pemilu.
Ilmu gaib seperti pelet dan santet rupanya bukan untuk lawan jenis saja. Sosiolog menilai fungsi ilmu pelet kini meluas, dengan digunakannya dalam ajang pemilu.
"Masih diyakini untuk mempengaruhi masyarakat menjelang pemilu terutama politisi dalam rangka menarik dukungan dan tetap sukses atau yang belum berhasil supaya mereka mendapat dukungan dan berjaya," kata Sosiolog, Musni Umar saat dihubungi merdeka.com, Minggu (7/4).
Menurut Musni, modernitas di masyarakat rupanya tak menyurutkan pasar pelet. Bahkan kaum menengah ke atas juga sering memanfaatkannya.
"Memang zaman modern tapi kepercayaan masyarakat pada hal-hal pelet dan sihir tetap berakar. Kemajuan masyarakat tidak menghilangkan masyarakat yang masih diyakini," lanjutnya.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah mengatur hal-hal sihir seperti pelet dan santet. Tujuannya, tentu untuk melindungi masyarakat.
"Ada dua mainstream tentang UU santet dan pelet, pertama, pelaku pelet yang telah mendapatkan uang akan menolak karena merugikan bisnis mereka. Kedua, masyarakat mendukung adanya dalam praktik kehidupan sehingga orang yang mencelakakan bisa disalahkan," tutupnya.