Jelaskan Kasus di Sukabumi, Dirut Bio Farma Bantah Vaksin Polio Bikin Lumpuh
Honesti mengatakan, Ribka mendapatkan informasi yang keliru.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir membantah pernyataan anggota DPR RI Ribka Tjiptaning terkait vaksin polio membuat lumpuh. Kasus vaksin polio itu yang membuat Ribka menolak divaksinasi Covid-19.
Honesti mengatakan, Ribka mendapatkan informasi yang keliru.
-
Apa itu penyakit polio? Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik, yang dapat mengakibatkan kelumpuhan pada otot, baik yang bersifat sementara maupun permanen.
-
Bagaimana cara mencegah polio? Cara paling efektif untuk mencegah polio bagi anak-anak adalah dengan memberikan vaksin polio.
-
Apa itu polio? Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak-anak.
-
Kapan gejala polio muncul? Gejala polio ini muncul dalam waktu 1 minggu setelah terinfeksi.
-
Siapa yang rentan terhadap polio? Polio umumnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun (balita), terutama yang belum menjalani imunisasi polio. Namun, orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang positif HIV, juga rentan terhadap virus ini. Selain itu, orang yang tinggal di daerah dengan sanitasi buruk atau akses air bersih yang terbatas, wanita hamil, dan mereka yang belum divaksinasi memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus polio.
"Perlu kami jelaskan juga terkait ada kejadian di tahun 2005 di mana yang isunya ada yang setelah divaksin Polio lumpuh. Sebenarnya informasinya tidak seperti itu bu Ribka," ujar Honesti dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (14/1).
Honesti memaparkan, pada tahun 2005 terjadi outbreak polio di Sukabumi. Sebabnya, bukan karena strain polio dalam negeri. Tetapi karena strain asing yang dibawa tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang kampung.
"Outbreak itu terjadi bukan karena strain polio yang ada di Indonesia, tapi ada strain asing yang dibawa dari luar, dari TKI Indonesia yang pulang kampung," jelas Honesti.
Kementerian Kesehatan bersama pemerintah Jawa Barat dan Bio Farma langsung bergerak melakukan program vaksinasi polio secara nasional. Akhirnya kasus outbreak polio itu bisa berakhir dengan cepat.
"Jadi bukan mereka lumpuh karena vaksinasi, tapi karena ada strain baru yang dibawa tenaga kerja kita yang pulang kampung," kata Honesti.
Vaksinasi, menurut Honesti, menjadi penyelesaian masalah. Hingga saat ini tidak ada lagi kasus polio di Indonesia.
"Jadi ini kita sudah kita tanggulangi dan sampai saat ini tidak ada lagi kasus polio," pungkas Honesti.
Ribka Menolak Divaksinasi
Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning menegaskan dirinya menolak vaksinasi Covid-19. Ribka yang juga seorang dokter itu menyampaikan hal tersebut dalam raker Komisi IX bersama Menkes. Dia dan keluarganya lebih memilih dikenai sanksi daripada harus divaksinasi.
Dia mengungkapkan alasan penolakannya, yakni Bio Farma belum menyampaikan hasil uji klinis ketiga vaksin Covid-19. Ribka lantas mencontohkan kejadian vaksin polio yang menimbulkan korban.
"Vaksin antipolio malah lumpuh layu di Sukabumi. Terus anti-kaki gajah di Majalaya mati 12, karena di India ditolak, di Afrika ditolak," katanya.
Ribka mengingatkan, jangan pernah bermain-main terkait uji klinis vaksin apa pun. "Saya ingat betul itu, jangan main-main vaksin ini, jangan main-main," tegasnya.
(mdk/rnd)