Jemaah An Nadzir Gowa Tetapkan Iduladha Jatuh pada 28 Juni 2023, Ini Hitungannya
Jemaah An Nadzir Gowa menetapkan 10 Zulhijah 1444 H jatuh pada 28 Juni 2023. Penetapan ini didasarkan pada pemantauan bulan.
Jemaah An Nadzir Gowa menetapkan 10 Zulhijah 1444 H jatuh pada 28 Juni 2023. Penetapan ini didasarkan pada pemantauan bulan.
Pemimpin Jemaah An Nadzir Gowa, Samiruddin Pademmui menjelaskan, pihaknya memantau tiga purnama, 14, 15, dan 16 bulan Zulkaidah atau 3-5 Juni 2023. Pemantauan kembali dilakukan pada 27-29 Zulkaidah atau 16-18 Juni 2023.
-
Kapan Idul Adha dirayakan? Idul Adha yang dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban adalah salah satu hari besar dalam kalender Islam yang dirayakan dengan penuh makna oleh umat Muslim di seluruh dunia.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Apa yang dimaksud dengan sidang isbat Idul Adha? Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
-
Idul Adha itu apa? Idul Adha juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban, di mana umat muslim melaksanakan ibadah penyembelihan hewan di setiap perayaan ini.
-
Kapan sidang isbat Idul Adha dilaksanakan? Sidang isbat dilakukan dengan merujuk pada hasil rukyatul hilal, di mana pelaksanaannya berada pada titik di seluruh Indonesia.
-
Apa saja amalan yang dianjurkan saat hari raya Idul Adha? Amalan hari raya Idul Adha sunah namun memberikan banyak keutamaan. Tinggal beberapa hari lagi, umat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari raya Idul Adha. Ini adalah hari peringatan besar untuk merayakan ibadah haji, di mana banyak muslim di seluruh dunia datang ke tanah suci untuk memenuhi panggilan haji dari Allah SWT. Selain itu, umat muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan salat Idul Adha tepat pada tanggal 10 Zulhijah. Baik umat muslim yang menjalankan ibadah haji maupun yang tidak, disunahkan untuk melakukan ibadah ini. Di samping itu, terdapat beberapa amalan hari raya Idul Adha lain yang baik untuk dikerjakan.
"Berdasarkan pantauan pada Sabtu (17/6), bulan terbit di ufuk timur pada pukul 05.05 Wita dan masih sampai ke ufuk barat, terbenam pada pukul 17.57 Wita," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Senin (19/6).
Samiruddin menjelaskan, pada Minggu (18/6), bulan masih duluan terbit di ufuk timur pada pukul 05.59 Wita. Sementara matahari terbit pada pukul 06.08 Wita.
"Artinya ini masih bulan tua (29 Zulqaidah) yang sudah sulit dilihat secara kasat mata. Namun perjalanan akhir bulan Zulkaidah ini sudah tidak sampai ke ufuk barat," sebutnya.
Meski sulit dilihat dengan kasat mata, pada Minggu (18/6), terjadi pasang puncak tertinggi air laut. Sehingga pada pukul 12.39 Wita, Jemaah An Nadzir menilai sudah terjadi pergantian bulan dari Zulkaidah menjadi Zulhijah 1444 H.
"Pada hari Senin (19/6), matahari sudah duluan terbit di ufuk timur pada pukul 06.08 Wita, sementara bulan terbit pada 06.53 Wita. Hal ini berarti sudah bulan baru Zulhijah 1444 H," kata dia.
Berdasarkan hasil pemantauan dan penghitungan bulan tersebut, maka pimpinan Jemaah An Nadzir Gowa memutuskan dan menetapkan hari raya Iduladha 1444 H jatuh pada 28 Juni 2023
"Pelaksanaan puasa sunah Arafah sampai pada Selasa (27/6). Dengan demikian, Jemaah An Nadzir menetapkan 10 Zulhijah 1444 H jatuh pada tanggal 28 Juni 2023," tuturnya.
Samiruddin mengakui ada perbedaan penetapan terkait 1 Zulhijah 1444 H dengan pemerintah. Meski demikian, hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan dan saling menghormati.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan 10 Zulhijah 1444 H jatuh pada tanggal 29 Juni 2023. Penetapan dilakukan setelah rukyatulhilal di 99 titik dan dilakukan sidang isbat.