Jemaah Haji Sakit Mulai Dievakuasi dari Madinah ke Makkah, Diangkut Ambulans
Proses evakuasi dilakukan oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) secara bertahap sampai dengan hari terakhir jemaah gelombang pertama berada di Madinah pada tanggal 16 Juni.
Pelaksanaan ibadah haji 1444 H/2023 M, akan mencapai puncaknya saat wukuf di arafah. Mobilisasi jemaah Indonesia dari Madinah ke Makkah telah berlangsung sejak 1 Juni 2023. Jemaah yang sakit dan masih dirawat, akan mulai dievakuasi ke Makkah hari ini Jumat 9 Juni.
Proses evakuasi dilakukan oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) secara bertahap sampai dengan hari terakhir jemaah gelombang pertama berada di Madinah pada tanggal 16 Juni.
-
Kapan jemaah haji melempar jumrah? Prosesi ini dilakukan pada hari-hari tertentu dalam perjalanan haji.
-
Mengapa jumlah jemaah haji yang meninggal tahun 2023 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya? Jumlah jemaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo menyebutkan jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya.
-
Kapan jemaah haji tersebut diberangkatkan? Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,"
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Mengapa jemaah haji melempar jumrah? Melempar jumrah merupakan gambaran umat Islam yang sedang melawan setan, nafsu yang disebabkan olehnya, dan melawan segala keburukan yang dibisikkan setan.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
"Mulai 9 Juni nanti, kami akan mulai mengevakuasi jemaah yang sakit baik yang dirawat di RSAS maupun KKHI Madinah yang tidak bisa bergabung di kloternya," kata Kasi Kesehatan PPIH Daker Madinah, Thafsin Al Farizi akhir pekan lalu di Madinah.
Proses evakuasi akan dilakukan dengan mengecek jemaah-jemaah yang masih dirawat baik di KKHI Madinah dan Rumah Sakit Arab Saudi, apakah kondisinya bisa dibawa dengan ambulans ke Makkah atau tidak.
"Sebab haji ini ada wukuf di Arafah maka kita upayakan seluruh jemaah haji ada di Arafah," katanya.
Dengan keterbatasan armada ambulans, Al Farizi menyebut, pemindahan jemaah sakit ke Makkah dilakukan secara bertahap. "Kalau tidak dicicil maka akan terjadi penumpukan pasien. Karena mobil ambulans yang kita miliki terbatas," ucapnya.
Safari Wukuf
Sementara Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan, jika sampai 16 Juni jemaah yang sakit belum sembuh maka tetap akan dievakuasi ke Makkah untuk persiapan menjalankan puncak ibadah haji. Mereka diberangkatkan bersama tim kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
"Jemaah yang sakit masih ada waktu sampai tanggal 16 Juni 2023," kata Zaenal di Madinah.
Selain melalui evakuasi ambulans, jemaah yang telah sembuh, akan diberangkatkan bersama kloter lain, dan ketika sampai di Makkah, mereka akan disatukan dengan kloter asalnya.
"Kita memastikan pada 16 Juni 2023 itu jemaah sudah didorong semua ke Makkah. Untuk yang sakit nanti akan ditangani pihak KKHI Derah Kerja Makkah atau Rumah Sakit di Makkah," tegas Zaenal.
Bagi jemaah sakit dan tidak memungkinkan memakai kain ihram, maka boleh memakai pakaian biasa saat menuju Makkah tanpa harus mengambil miqat di Bir Ali.
"Jika sudah di Makkah lebih dari 3 hari dan sudah sehat, maka akan keluar dulu ke Tan'im untuk mengambil miqat dari tempat tersebut," ucapnya.
Jika ada jemaah sakit sampai tiba waktunya melaksanakan wukuf di Arafah, Zaenal mengatakan, jemaah tersebut akan diikutkan dalam safari wukuf bersama petugas, sebelum nantinya ditangani kembali oleh tim KKHI Makkah.
"Mereka akan disafariwukufkan, baik dengan bus atau mungkin ambulans meski misalnya hanya 30 menit di Arafah. Kemudian akan dikembalikan ke rumah sakit atau di KKHI," pungkas Zaenal.
Hingga Jumat 9 Juni, Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag mencatat ada 84 jemaah yang sakit di Madinah. 47 Orang dirawat di KKHI Madinah, 37 lainnya dirujuk ke RSAS. Sedangkan jumlah jemaah yang wafat tercatat 29 orang.
(mdk/bal)