Jemaah Haji Tiba di Arafah: Senang Sekali, Seperti Mimpi
Rombongan jemaah haji asal embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) menjadi salah satu jemaah yang tiba di Arafah.
Rombongan jemaah haji asal embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) menjadi salah satu jemaah yang tiba di Arafah.
Jemaah Haji Tiba di Arafah: Senang Sekali, Seperti Mimpi
Jemaah asal Indonesia mulai tiba di Arafah untuk memulai rangkaian puncak ibadah haji . Secara bertahap mereka mulai diberangkatkan dari Mekkah sejak 08.30 Waktu Arab Saudi (WAS).
Setibanya di Arafah mereka langsung menempati tenda-tenda yang telah ditentukan oleh Masyariq (vendor). Tercatat ada 1.169 tenda yang disiapkan untuk ditempati 213.320 jemaah haji reguler.
Rombongan jemaah haji asal embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) menjadi salah satu jemaah yang tiba di Arafah sekitar pukul 09.30 WAS.
Saat kedatangan ada 3 bus berwana kuning membawa rombongan jemaah dari Karawang dan Depok. Ketika baru datang, terlihat pintu bus masih tersegel. Petugas Masyariq kemudian membuka segel stiker itu dan mempersilakan jamaah turun. Kedatangan jemaah disambut langsung oleh Kepala Sektor 9 Ad hoc, Abrar Munanda.
"Jamaah langsung diarahkan petugas untuk masuk ke tenda biar tidak kepanasan," kata Abrar di Maktab 68, Arafah, Arab Saudi, Jumat (14/6).
Pantauan Media Center Haji, beberapa tenda sempat kelebihan orang karena jemaah yang masuk melebihi kapasitas. Kondisi ini terjadi karena ada rombongan yang menginginkan ditempatkan dalam 1 tenda. Padahal kapasitas tenda hanya cukup untuk 130 jemaah saja.
"Mereka satu rombongan ingin masuk satu tenda, sementara kapasitasnya hanya 130 kasur saja. Jadi sisa 14 jemaah ditempatkan di tenda lain bergabung dengan rombongan lain tapi masih 1 kloter," kata Abrar.
Beberapa tenda memang terlihat padat. Namun sebagian yang lain justru lapang. Petugas sektor akan mengatur lagi agar jamaah menempati tendanya masing-masing.
Meski demikian, raut wajah bahagia terpancar dari wajah mereka. Seperti yang diungkapkan salah satu jemaah asal Depok, Jawa Barat, Ani Nuraini.
"Senang sekali bisa sampai di sini. Seperti mimpi," katanya sambil tersenyum bahagia.
Ani yang tergabung dalam KBIHU Al Furqon merasakan fasilitas yang didapat jemaah haji sangat baik. Pelayanannya juga dia nilai baik.
"Petugasnya oke. Ramah-ramah. Tidak pernah saya jalan tidak dituntun," kata Ani yang masuk dalam kategori jemaah lansia.
Terkait tenda yang terasa sempit, Ani tidak mempersoalkan. Ani bilang, tak mengapa tidurnya sempit, tapi hatinya sangat lapang.
"Biar sempit hati kami lapang. Tetap senang. Tamu Allah kan harus senang ya," kata Ani.
Hal senada diungkapkan Linda Roza, yang juga asal Depok. Menurut Linda, pelayanan yang ada selama ini sangat baik. Mulai dari Mekkah hingga Arafah.
"Kalau bisa ditambah kasurnya. Tapi tidak apa-apa kami semua senang. Semuanya baik pelayanannya," kata Linda.
Pada Jumat, 14 Juni 2024, seluruh jamaah akan menginap di Arafah. Kecuali 17 ribu jamaah yang izin untuk Tarwiyah di Mina. Pergerakan jamaah dimulai sejak pukul 08.00 hingga pukul 21.30 WAS.
Keesokan harinya, pada Sabtu, 15 Juni 2024, jemaah haji akan melaksanakan wukuf di Arafah. Setelah Magrib, secara bertahap jamaah akan bergeser menggunakan bus ke Muzdalifah untuk mabit. Lalu pada tengah malam, jamaah akan bergeser ke Mina.
Nantinya akan ada 482 jemaah yang mengikuti safari wukuf. Rinciannya 182 jemaah yang sakit dan dirawat di KKHI. Sisanya merupakan jemaah lansia nonmandiri dan disabilitas. Mereka akan mengikuti wukuf dari bus dan tidak turun ke tenda. Kemudian saat melontar jumrah juga diwakilkan oleh petugas (dibadalkan).