Jemaah Indonesia Diminta Tidak Keluar Kota Mekkah Jelang Puncak Haji, Ini Alasannya
Jemaah Indonesia Diminta Tidak Keluar Kota Mekkah Jelang Puncak Haji, Ini Alasannya
Menjelang pelaksanaan puncak ibadah haji, jemaah Indonesia diminta tidak keluar dari Kota Mekkah. Imbauan disampaikan karena aparat keamanan Arab Saudi semakin memperketat pintu masuk ke Tanah Suci.
Jemaah Indonesia Diminta Tidak Keluar Kota Mekkah Jelang Puncak Haji, Ini Alasannya
"Kami mengimbau untuk tidak melakukan perjalanan di luar kota perhajian, agar jemaah bisa fokus beribadah di Kota Suci Mekkah," kata Kepala Daerah Kerja Mekkah Khalilurrahman di Kantor Daerah Kerja Mekkah, Rabu (5/6).
Hal ini penting juga untuk menjaga kesehatan, keselamatan dan kenyamanan jemaah menjelang pelaksanaan puncak haji.
"Jemaah yang melaksanakan ziarah di luar Kota Mekkah, maka akan mendapatkan kendala nanti ketika akan masuk ke Kota Suci Mekkah," kata Khalilurrahman.
Khalilurrahman mengatakan, jemaah yang melaksanakan ziarah di luar Kota Mekkah diperkirakan akan kesulitan saat kembali. Jemaah diminta hanya beraktivitas di dalam Kota Mekkah.
Bagi jemaah yang belum melaksanakan ibadah umrah wajib, diminta untuk segera menunaikannya.
Setelah itu, Khalilurrahman meminta jemaah mengurangi intensitas ibadah umrah sunah di Masjidil Haram.
Mengingat pelaksanaan puncak haji 12 hari lagi, jemaah diingatkan untuk mengutamakan pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
"Kami mengimbau agar mengurangi ibadah umrah sunah di Masjidil Haram mengingat puncak haji masih 12 hari lagi dan utamakan bapak ibu melaksanakan wukuf di Arafah dalam keadaan sehat walafiat," tutur Khalilurrahman.
Sekadar informasi, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah mengeluarkan surat edaran ditujukan kepada jemaah yang telah berada di Mekkah maupun yang akan tiba untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota perhajian menjelang puncak haji.
Edaran ini diterbitkan seiring dengan kebijakan Pemerintah Saudi yang semakin memperketat pemeriksaan di check point pintu masuk Kota Mekkah.
"Karenanya, demi keselamatan dan kenyamanan jemaah, PPIH melalui perangkat kloter, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) dan petugas lainnya mengimbau jemaah agar tidak keluar Kota Mekkah sebelum puncak haji,” kata Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda di Jakarta, Rabu (5/6).
Selain itu, ketika ke luar hotel atau ke Masjidil Haram, jemaah diminta membawa pengenal berupa smart card, gelang atau paspor.
Ketika ada pemeriksaan oleh aparat Arab Saudi bisa menunjukkan identitas lengkapnya, terutama ketika jemaah terpisah dari rombongan.
Terakhir dia mengingatkan agar jemaah menggunakan alat pelindung diri (APD) saat beraktivitas di luar. Semisal menggunakan topi lebar, payung atau kaca mata hitam untuk menghindari sinar UV matahari. Tak lupa membawa air minum agar tidak mengalami dehidrasi.