Jembatan Jompo Ambles, Pemkab Jember Sudah Diperingati Pusat Relokasi Ruko
"Saat itu sedang turun hujan gerimis, tiba-tiba ada suara benturan keras, ternyata jembatan roboh," ujar Hasyim, warga sekitar yang menjadi saksi mata.
Jembatan Jompo yang ada di pusat bisnis Jember, Jawa Timur ambruk pada Senin (2/3) pagi. Ambruknya jembatan ini cukup mengagetkan warga Jember, mengingat kawasan tersebut menjadi salah satu titik keramaian selama hampir 24 jam setiap harinya.
Lebih dari 5 ruko yang berdiri di sekitarnya ambruk. Belum ada laporan korban jiwa. Sebab, saat kejadian, pusat pertokoan sudah tutup sejak beberapa bulan terakhir. Peristiwa ambruknya jembatan itu terjadi sekitar pukul 04.00 Wib.
-
Di mana lokasi lahan dan ruko yang dieksekusi di Jambi? Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan 1 hektare dan ruko enam pintu di Jalan Baru, Payo Selincah, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12).
-
Apa yang terjadi pada embung di Desa Giritirto, Kebumen? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Di mana Jembatan Ampera berada? Jembatan ini diketahui membentang di atas Sungai Musi yang akan semakin cantik apabila dikunjungi malam hari.
-
Di mana letak Bukit Jempol? Bukit yang menjadi incaran para pendaki tersebut terletak di Desa Perangai atau 20 km dari pusat Kota Lahat bernama Bukit Jempol.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa yang dilakukan Prabowo di Desa Pamabulan? Prabowo meresmikan sumber air bersih di Desa Pamabulan, Minggu (19/11).
"Saat itu sedang turun hujan gerimis, tiba-tiba ada suara benturan keras, ternyata jembatan roboh," ujar Hasyim, warga sekitar yang menjadi saksi mata.
"Untung saja saat itu tidak ada penjual sayur yang kebetulan melintas di sana," papar Mahfud, warga sekitar yang juga menjadi saksi mata. Biasanya, pada dini hari hingga pagi menjelang, kawasan itu terdapat pedagang sayur yang menjual dagangannya.
Sejauh ini, Pemkab Jember belum akan mengambil upaya perbaikan. "Kita masih menunggu petunjuk bupati," ujar Asisten Bidang Perekonomian Pemkab Jember, Arismaya Parahita saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Sebagai langkah sementara, Pemkab Jember akan mengupayakan evakuasi terhadap isi pertokoan di sekitar jembatan yang roboh.
"Jembatan jompo, di atasnya berdiri aset-aset pemda. Kita dalam waktu cepat sudah menyiapkan armada umum untuk membantu mengangkut barang-barang yang ada di dalam pertokoan," lanjut Arismaya.
"Sementara ini, kita siapkan pengaturan lalu lintas untuk mengatur beban jalan. Mobil tidak boleh lewat sini, harus belok (memutar) ke jalan Gajah Mada," lanjut Arismaya.
Hingga berita ini diturunkan, Pemkab Jember langsung menggelar rapat lintas instansi di Pendopo WahyaWibawagraha, tempat bupati Jember, dr Faida berkantor. Rapat dihadiri Dandim 0824 Jember, Wakapolres Jember, perwakilan Pemprov Jatim, dan beberapa penyewa ruko milik Pemkab Jember.
Ambruknya jembatan Jompo tersebut sebenarnya sudah diprediksi sejak lama. Sejak beberapa bulan terakhir, muncul retakan di jembatan tersebut. Namun saat itu, Pemkab Jember hanya memerintahkan pengosongan saja, terhadap aktivitas toko. Hingga hampir setahun berjalan, belum ada upaya perbaikan dari pemerintah. Bangunan pertokoan hanya dibiarkan ditutup tanpa ada aktivitas.
Jembatan Retak Sejak Maret 2019
Jembatan yang menjadi jalan raya di Pertokoan Jompo itu ambles atau retak sejak Maret 2019. Jalan tersebut merupakan milik pemerintah pusat, namun untuk relokasinya menjadi tanggung jawab Pemkab Jember, berdasarkan dokumen notulensi rapat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) yang salinannya diperoleh Merdeka.com.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII - Kementerian PUPR pada awal Oktober 2019 sebenarnya sudah memperingatkan Pemkab Jember agar segera melakukan relokasi pertokoan, sehingga pemerintah pusat bisa segera memperbaiki kerusakan jalan, sebelum terjadi korban.
".... diharap segera melakukan pembongkaran ruko yang merupakan tugas dari Pemkab Jember, sehingga fungsi sungai tidak terganggu," tulis Kepala BBPJN VIII, Achmad Subki, dalam surat tertulisnya yang ditujukan antara lain ke Bupati Jember, pada 4 Oktober 2019.
(mdk/rhm)