Jenazah Bhavye Suneja, Pilot Lion Air Jatuh di Karawang Teridentifikasi
Ia menerangkan, operasi DVI Lion Air PK-LQP dilakukan selama 24 hari (29 Oktober-23 November). Hasilnya, 125 dari 189 penumpang serta kru pesawat berhasil teridentifikasi.
Jenazah pilot Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610 teridentifikasi di hari terakhir proses identifikasi oleh tim DVI Polri. Pesawat nahas itu terjun bebas di Perairan Karawang, Jawa Barat, setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, beberapa hari lalu.
Kepala Pusdokkes Polri Brigjen Polisi Arthur Tampi mengatakan jenazah mendiang Suneja teridentifikasi bersama 16 korban lainnya.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
"Hasil sidang rekonsiliasi pada 23 November 2018 di RS Bhayangkara Raden Said Sukanto, 16 jenazah yang dinyatakan teridentifikasi semua melalui DNA," kata Arthur dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (23/11).
"Ini tercatat sebagai pilot," ujar Arthur saat menyebut nama Suneja serta 16 korban yang teridentifikasi.
Ia menerangkan, operasi DVI Lion Air PK-LQP dilakukan selama 24 hari (29 Oktober-23 November). Hasilnya, 125 dari 189 penumpang serta kru pesawat berhasil teridentifikasi.
"Operasi DVI yang dilakukan selama 24 hari (29 Oktober-23 November), kami sudah berupaya maksimal. Hasilnya, penumpang teridentifikasi sebanyak 125 orang dengan rincian laki-laki 89 orang dan perempuan 36 orang," kata Arthur.
Dari jumlah 125 jenazah yang teridentifikasi tersebut, ada dua jenazah yang merupakan warga negara asing yaitu, warga Italia (Andrea Manfredi) dan warga India (Bhavye Suneja) sementara sisanya adalah WNI.
Jenazah korban yang telah diketahui identitasnya langsung diserahterimakan oleh pihak RS Polri pada pihak maskapai dan diteruskan pada pihak keluarga Jumat siang .
Dalam mengidentifikasi seluruh jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP, rumah sakit Polri sudah antara lain memeriksa 666 sampel DNA dan data postmortem dari 195 kantong jenazah korban.
"Dengan teridentifikasinya 16 jenazah ini dan terperiksanya seluruh sampel yang masuk ke RS Polri, seluruh tahapan operasi DVI terhadap korban jatuhnya pesawat, resmi kami tutup," ujar Arthur menambahkan.
Pesawat tipe Boeing 737 Max 8 dijadwalkan terbang menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang (Bangka Belitung). Nahas, baru 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, pesawat hilang kendali dan jatuh du perairan Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Seperti diberitakan Antara.
Berikut 16 jenazah yang teridentifikasi di hari terakhir:
1. Hendra Tanjaya (laki-laki, 64 tahun)
2. Muhammad Ikhsan Riyadi (laki-laki, 28 tahun)
3. Agil Septian Nugroho (laki-laki, 23 tahun)
4. Fais Saleh Harharah (laki-laki, 46 tahun)
5. Liu Chandra (laki-laki, 59 tahun)
6. Cici Ariska (perempuan, 27 tahun)
7. Rumadi Ramadhan (laki-laki, 40 tahun)
8. Chandra Hasan (laki-laki, 69 tahun)
9. Ervina Kusumawijayanti (perempuan, 27 tahun)
10. Rangga Adiprana (laki-laki, 38 tahun)
11. Putty Fatikah Rani (perempuan, 19 tahun)
12. Henny Heuw (perempuan, 56 tahun)
13. Arfiyandi (laki-laki, 39 tahun)
14. Bhavye Suneja (laki-laki, 31 tahun, tercatat sebagai pilot)
15. Yoga Perdana (laki-laki, 33 tahun)
16. Sui Di (perempuan, 66 tahun)
Baca juga:
Satu Persatu Keluarga Korban Lion Air Ajukan Gugatan ke Boeing
Lion Air Tinjau Ulang Pesanan Pesawat Jenis Boeing 737 Max-8
Polri Sebut Korban Yang Teridentifikasi Duduk di Bagian Belakang Lion Air JT610
Sebelum Jatuh, Lion Air Juga Alami Kerusakan yang Sama Saat dari Denpasar
Pilot & Copilot Lion Air PK-LQP Beda Respons saat Pesawat Alami Masalah
KNKT Beberkan Hasil Investigasi Sementara Lion Air PK-LQP Jatuh di Karawang