Jenazah Sweetha dan Anaknya Dimakamkan Satu Liang Lahat
Jenazah Sweetha Kusuma Gatra Subardiya dan anaknya MF dimakamkan di pemakaman umum Parakan Wetan, Desa Sumbersari, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (22/2). Jenazah ibu dan anak yang tewas di tangan tersangka berinisial DCEW ini dimakamkan dalam satu liang lahat.
Jenazah Sweetha Kusuma Gatra Subardiya dan anaknya MF dimakamkan di pemakaman umum Parakan Wetan, Desa Sumbersari, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (22/2). Jenazah ibu dan anak yang tewas di tangan tersangka berinisial DCEW ini dimakamkan dalam satu liang lahat.
Nampak hadir dalam pemakaman adalah ayah dan ibu Sweetha, adik kandung dan keluarga.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Kapan Duta pindah ke Yogyakarta? Cerita Masa Kecil Fakta Menarik: Duta, Berusia 3,5 Tahun, Pindah ke Yogyakarta dan Mampu Berbicara Bahasa Jawa dan Indonesia Secara Bersamaan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana lokasi Rumah BUMN Yogyakarta? RuBY terletak di Jalan Sagan Timur No. 123, Kec. Gondokusman, Kota Yogyakarta.
Adik kandung Sweetha, Henry Pracheshara (31) mengatakan keluarga memilih untuk memakamkan ibu dan anak ini dalam satu liang lahat. Keluarga berharap agar ibu dan anak ini bisa bersanding bersama.
"Untuk pemakamannya kami memilih menggunakan satu liang lahat. Agar almarhum dan anaknya bersandingan ya," kata Henry kepada wartawan.
Henry meminta kepada saudara, kerabat maupun kenalan almarhumah Sweetha dan anaknya agar turut mendoakan, serta memaafkan apabila ada kesalahan selama masa hidup. Henry menuturkan keluarga berdoa agar semua perbuatan dan amal ibadah almarhumah dan anaknya bisa diterima Allah SWT.
Terkait kasus pembunuhan itu, Henry meminta agar pelaku dihukum mati. Henry menuturkan pembunuhan yang dilakukan pelaku merupakan pembunuhan berencana, dan layak diganjar hukuman mati.
"Saya harap pelaku bisa dihukum mati," tegas Henry.
Sebelumnya diberitakan, jenazah kedua korban dibuang di bawah jembatan Tol Semarang–Solo KM 426. Polisi menetapkan kekasih Sweetha, Dony Kristiawan Eko Wahyudi (31) warga Lasem, Rembang, sebagai tersangka. Dia dibekuk di depan Polda Jateng saat hendak melaporkan kehilangan kekasih dan anaknya.
"Pelaku pura-pura lapor kehilangan pacar dan seorang anak. Maksud tujuan dia melapor pada Rabu 16 maret lalu untuk menutupi perbuatan sadis pembunuhan yang dilakukan pada seorang ibu dan anak. Pelaku ini juga nakes yang juga petugas vaksinator," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jateng Kombes Djuhamdani Rahardjo Puro, Jumat (18/3).
Hasil penyidikan polisi, pelaku mengakui pertama membunuh MF ketika dititipkan pelaku sejak Februari 2022 dengan alasan dirawat karena sakit.
"Jadi pelaku ini dititipi anak untuk dirawat justru dianiaya, disekap dan tidak diberi makan hingga meninggal. Alasan menganiaya anak tersebut nakal," ungkapnya.
Polisi mengungkap tersangka dan korban Sweetha yang sama-sama bekerja sebagai tenaga kesehatan (nakes) sudah saling mengenal sejak Oktober 2021.
"Tersangka masih terikat perkawinan dan punya satu anak," ujarnya.
Terkait penganiayaan terhadap anak oleh pelaku dilakukan di indekos, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Kalau dari rekontruksi petugas, anak disekap di rumahnya di Rembang. Ini masih dikembangkan," ujarnya.
Pelaku membuang MF pada 20 Februari 2022 lalu di jalan tol yang jauh dari permukiman warga.
Sweetha yang mendesak keberadaan anaknya kepada pelaku, mengajak ketemu tanggal 7 Maret 2022 di Semarang Banyumanik dan dibawa ke sebuah hotel. Karena ketakutan korban menanyakan anaknya, di lokasi hotel pelaku mencekik leher Sweetha hingga meninggal dunia.
"Motif pelaku membunuh pertama pada saat di hotel cemburu karena korban waktu ketemu di Semarang lambai lambai tangan dengan seseorang. Motif lainnya karena pelaku ketakutan ditanya keberadaan anaknya," ungkapnya.
Mengetahui korban sudah tidak berdaya, pelaku memasukkan tubuh ke dalam sarung dan diikat kakinya kemudian memutuskan dibuang di lokasi yang sama dengan anaknya dengan mobil.
Baca juga:
Ibu Gorok Tiga Anak di Brebes, Polisi Tunggu Hasil Tes Kejiwaan
Mau Berangkat Kerja, Wanita Muda Tewas Dibacok Pemotor di Cikarang
Sadis, Anak 8 Tahun di Semarang Dicabuli Ayah Kandung Sampai Tewas
Ibu di Brebes Aniaya Tiga Anak, Satu Meninggal Dunia
Pelaku Ternyata Kekasih Korban, Ini Motif Pembunuhan Dua Jasad di Tol Semarang
Keluarga Tuntut Pembunuh Bidan Sweetha dan Anaknya Dihukum Mati