Jenderal Tito tegaskan Polri netral dalam Pilkada Serentak 2018
Jenderal Tito tegaskan Polri netral dalam Pilkada Serentak 2018. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan instansinya tetap netral menghadapi Pilkada Serentak 2018. Jenderal bintang empat ini mengatakan, Polri tidak akan berpihak pada salah satu pasangan calon manapun.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan instansinya tetap netral menghadapi Pilkada Serentak 2018. Jenderal bintang empat ini mengatakan, Polri tidak akan berpihak pada salah satu pasangan calon manapun.
"Kita posisi Polri netral. Dan panglima juga sejalan. Dan minggu depan, kami akan berkunjung ke wilayah untuk mengumpulkan anggota bersama, dan menyampaikan poin netralitas dan soliditas," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/3).
-
Apa yang dilakukan Tri Tito Karnavian kepada 6 Pj. Ketua TP PKK Provinsi? Ketua Umum (Ketum) Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian melantik enam Penjabat (Pj.) Ketua TP PKK Provinsi.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
-
Siapa yang ikut bernyanyi bersama Kapolri? Kapolri pun mengambil posisi sebagai vokalis bersama Armand Maulana, sedangkan Panglima TNI mengambil gitar untuk mengiringi.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Bagaimana Ari Dono Sukmanto bisa menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas. Dia menggantikan Tito Karnavian, sampai ditetapkannya Kapolri baru.
Polri juga akan mensosialisasikan netralitas pada semua anggotanya. Termasuk anggota purnawirawan yang mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah di Pilkada 2018.
"Prioritas kami sepakati, dalam rapat tadi di mabes TNI, kita sepakati untuk datang, terutama di daerah yang ada calon di daerah dengan latar belakang purnawirawan Polri dan TNI," ujar Tito.
Terkait hal itu, Tito mengaku sudah mengeluarkan beberapa telegram sejak 25 Agustus 2017, dan yang terakhir adalah 5 Januari 2018. Di mana dalam telegram tersebut memerintahkan jajaran untuk bersikap netral dan tidak mendukung pasangan calon manapun.
"Kami akan datang, mengumpulkan jajaran, kemudian kami sampaikan di antaranya penekanan netralitas ini," tandasnya.
Diketahui, ada tiga jenderal purnawirawan Polri bertarung dalam Pilkada Serentak 2018 mendatang. Pertama ada mantan Analis Kebijakan Utama Sespimti Lemdiklat Polri Irjen (purn) Anton Charliyan mendampingi politisi PDIP Tubagus Hasanuddin maju dalam Pilgub Jabar.
Kemudian Kepala Korps Brimob Polri, Irjen Pol (purn) Murad Ismail berpasangan dengan Barnabar Nataniel Orno maju dalam Pilgub di Maluku. Keduanya diusung PDIP dan didukung oleh PKB.
Terakhir Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin mendampingi Sekda Kaltim Rusmadi Wongso maju dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur. Keduanya diusung PDIP.
Baca juga:
Kapolri bahas persiapan pengamanan Pilkada 2018 dengan Komisi III DPR
Mantan Legislator enam periode perjuangkan kemenangan NH-Aziz
Ribuan karyawan pengolah kayu di Lumajang dukung Gus Ipul-Puti
Emil tak bisa dongkrak suara Khofifah, Puti berpotensi satukan abangan
Sudirman: Korupsi itu kuno dan akan ditinggalkan
Butuh langkah konkret agar melawan hoaks tak sebatas slogan
Fadli Zon: Tidak ada dasarnya Wiranto meminta KPK tunda proses hukum