Jenderal TNI gadungan di Gorontalo tipu korban hingga Rp 200 juta
Kodim 1304/Gorontalo menangkap Alun Mubarroq yang mengaku anggota TNI berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) Kopassus di Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 133/Nani Wartabone Mayor Inf Fathan Ali mengatakan, Alun adalah TNI gadungan yang sudah beraksi tiga bulan di Gorontalo.
Kodim 1304/Gorontalo menangkap Alun Mubarroq yang mengaku anggota TNI berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) Kopassus di Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 133/Nani Wartabone Mayor Inf Fathan Ali mengatakan, Alun adalah TNI gadungan yang sudah beraksi tiga bulan di Gorontalo.
"Sudah tiga bulan dia berada di Gorontalo untuk melakukan penipuan kepada masyarakat. Menurut pengakuan awal pelaku, dia dihubungi oleh seorang warga yang berada di daerah Buladu, untuk beroperasi di daerah ini," ujarnya, Selasa (18/9). Dikutip dari Antara.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Bagaimana cara prajurit TNI menangkap 'penyusup' tersebut? Saat itu, prajurit TNI mengenakan seragam PDL nampak memegang bagian ekor biawak dan mencoba memindahkannya ke tempat lebih aman.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
Ia menjelaskan, sebelumnya intel Kodim menerima laporan dari masyarakat terkait kecurigaan mereka karena ada orang yang mengaku Jenderal TNI.
"Saat menerima laporan, personel menangkap Alun dan mengamankan banyak barang bukti pakaian TNI lengkap dari sepatu hingga baret, foto, berkas, sertifikat, printer, surat dan barang lainnya," ungkapnya.
Menurut perhitungan awal dari sejumlah korban, kerugian materi mencapai Rp 200 juta.
Alun Mubarroq berkilah dan tidak mengakui penipuan yang dilakukan, dan mengatakan jika ia adalah seorang kontraktor dan juga general manager.
"Tapi saya dianggap oleh masyarakat adalah Jenderal TNI. Saya menggunakan pakaian seperti ini belum setahun. Bukan untuk menakuti orang, ini saya beli di Makasar," ujar Alun.
Alun mengaku di Gorontalo untuk mencari barang antik dan terlibat di dalamnya.
Sementara itu, salah satu korban penipuan, Nunung Katili mengatakan jika ia bersama 44 orang lainnya telah ditipu oleh jenderal palsu itu.
"Alun ini mengatakan akan membangun kantor Amanah yang bergerak dalam penuntasan aset negara. Saya diminta untuk membiayai pembangunan kantor dan isinya, sudah seratus juta lebih saya keluarkan," ungkapnya. Dikutip dari Antara.
Baca juga:
Wanita hamil dipolisikan istri jenderal dituntut 8 bulan penjara
Dirayu Komang, Ni Putu tertipu investasi bodong
Pengacara eks Sekda Riau minta polisi panggil paksa Prasetio Edi
Tergiur barang murah di medsos, Kusmini tertipu Rp 3 juta
Belasan emak-emak korban arisan online Mama Yona hadiri sidang di PN Bekasi
Pura-pura jual tas bermerek, Bela tipu korban hingga Rp 600 juta