JK Minta Masyarakat Waspada Kemungkinan Teror Serentak
JK juga meminta agar seluruh pihak tetap bersatu. Agar bisa menangkal para kelompok radikal yang menjalankan aksi teror mereka.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mencurigai adanya aksi teror nasional yang akan dilakukan para kelompok radikal secara serentak. Dia pun meminta kepada masyarakat agar tetap waspada dengan adanya rencana aksi tersebut.
"Masyarakat harus waspada, apalagi jika melihat penangkapan yang dilakukan oleh aparat pada beberapa tempat selalu ditemukan adanya bom, bisa jadi ini mereka merencanakan gerakan serentak nasional, ini untuk memberikan kita kehati hatian," kata JK saat melakukan pertemuan dengan tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi antar Umat Beragama, (FKUB) Sulawesi Selatan di Gedung wisma Kalla, dikutip dalam keterangan pers, Selasa (30/3).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
JK juga meminta agar seluruh pihak tetap bersatu. Agar bisa menangkal para kelompok radikal yang menjalankan aksi teror mereka.
"Kita harus bersatu untuk menghadapi kelompok radikal ini, kelompok yang ingin masuk surga secara gampang, mereka pikir dengan bunuh orang maka dia bisa masuk surga, Padahal tidak ada agama mengajarkan hal seperti itu," katanya.
Mantan Wakil Presiden ini meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan pascabom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Terlebih, Senin (29/3) kepolisian menangkap sejumlah orang terkait terorisme di sejumlah titik.
"Jika melihat penangkapan yang dilakukan oleh aparat pada beberapa tempat selalu ditemukan adanya bom. Bisa jadi ini mereka merencanakan gerakan serentak nasional, ini untuk memberikan kita kehati-hatian," tandasnya.
Sementara itu diketahui pertemuan dengan sejumlah tokoh lintas agama yang tergabung dala Forum Komunikasi antar Umat Beragama, (FKUB) Sulawesi Selatan di Gedung wisma kalla. Pertemuan yang digelar sehari pasca peristiwa Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tersebut dalam rangka meredam isu intoleransi yang mulai tercipta usai terjadinya aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Baca juga:
Jusuf Kalla: Bom Bunuh Diri Akibat Ada yang Jual Murah Surga
Kominfo Imbau Masyarakat Waspada Konten Radikalisme di Media Sosial
Rumah Satu Terduga Teroris di Bima Digeledah Densus 88
Polisi Selidiki 4 Terduga Teroris di Condet & Bekasi Terkait Bom Bunuh Diri Makassar
Ada KTA dan Atribut FPI dari Penangkapan Terduga Teroris di Condet dan Bekasi
13 Terduga Teroris Ditangkap Usai Bom Bunuh Diri di Depan Katedral Makassar