Kenali Tiga Jenis Kebotakan yang Rentan Dialami oleh Masyarakat
Masalah kebotakan rentan terjadi pada masyarakat terutama pada tiga jenis tertentu berikut.
Masalah kebotakan rentan terjadi pada masyarakat terutama pada tiga jenis tertentu berikut.
-
Kenapa rambut rontok bisa menyebabkan kebotakan? Kerontokan rambut bisa menyebabkan penipisan helai rambut. Jika masalahnya parah, bisa berakhir dengan kebotakan total.
-
Siapa yang lebih rentan terhadap rambut botak? Wanita yang mencapai usia menopause juga memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kebotakan karena perubahan hormon yang terjadi. Selain itu, genetika juga memengaruhi rentan kebotakan pada wanita. Jika seorang wanita memiliki riwayat keluarga dengan kebotakan, maka kemungkinan dia juga akan mengalami masalah serupa pada usia yang lebih muda.
-
Apa penyebab umum rambut botak pada wanita? Salah satu penyebab umum alopecia pada wanita adalah keturunan atau faktor genetika. Jika ada riwayat keluarga dengan masalah rambut botak, kemungkinan seseorang mengalami kondisi serupa dapat meningkat.
-
Apa yang menyebabkan rambut rontok pada banyak orang? Rambut rontok adalah permasalahan umum yang dialami oleh banyak orang, terutama wanita. Kondisi ini dapat menurunkan rasa percaya diri, bahkan ketika mereka hanya ingin membiarkan rambut terurai.
-
Apa penyebab utama kebotakan pria? Sebagian besar kebotakan pada pria disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik.
-
Siapa saja yang bisa mengalami rambut rontok? Kerontokan rambut sendiri sebenarnya adalah masalah umum yang bisa dialami oleh siapa saja.
Kenali Tiga Jenis Kebotakan yang Rentan Dialami oleh Masyarakat
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi dan Estetika, Prof. Dr. dr. Lili Legiawati, terdapat tiga jenis kebotakan yang umum terjadi di masyarakat. Penelitian yang dilakukan selama tiga tahun oleh Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI RSCM Divisi Dermatologi Geriatri dan Divisi Dermatologi Kosmetik menunjukkan temuan yang menarik mengenai kebotakan.
"Dari penelitian kita di Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI RSCM Divisi Dermatologi Geriatri dan Divisi Dermatologi Kosmetik selama tiga tahun ternyata ada tiga kebotakan yang terbanyak kita temukan," ujar Lili dilansir dari Antara.
Jenis pertama yang sering ditemui adalah alopecia areata. Kebotakan ini bisa muncul di satu titik di kepala, beberapa titik sekaligus, atau bahkan menyebabkan botak total. Menariknya, alopecia areata tidak hanya memengaruhi kulit kepala, tetapi juga dapat terjadi di ketiak dan area kemaluan.
Jenis kedua adalah alopecia androgenik, atau yang biasa dikenal sebagai kebotakan pola. Penderita alopecia androgenik seringkali tidak menyadari bahwa mereka kehilangan rambut, karena tidak ada tanda-tanda rambut rontok secara drastis. Gejala kebotakan ini termasuk penipisan rambut di dahi atau puncak kepala, perubahan pigmen rambut, dan pengecilan diameter helai rambut.
Sementara itu, jenis ketiga adalah telogen effluvium, yang menurut penelitian banyak terjadi pada pasien yang pernah mengalami infeksi virus COVID-19. Telogen effluvium bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan hormon, kondisi medis tertentu termasuk COVID-19, tingkat stres yang tinggi, hingga kekurangan nutrisi.
Dalam penjelasannya, Dr. Lili menjelaskan bahwa nutrisi yang tidak mencukupi, terutama pada remaja dan dewasa muda, terutama pada wanita yang menjalani diet ketat, dapat menyebabkan kerontokan rambut.
"(Faktor) nutrisi ini yang banyak pada pasien-pasien remaja dan dewasa muda terutama yang wanita. Karena ingin diet ketat kurang dari 1000 kalori ini juga bisa menyebabkan rambutnya rontok," ujarnya.
Dia menekankan bahwa kebotakan dapat terjadi ketika kerontokan rambut mencapai lebih dari 100-120 helai. Di bawah angka tersebut masih dianggap sebagai kerontokan yang normal.
"Kerontokan yang patologis, yang tidak normal ini, yang rambutnya lebih dari 100-120 helai itu bisa menyebabkan suatu keadaan yang sering disebut kebotakan. Jadi sebenarnya suatu kebotakan adalah suatu kondisi yang seharusnya tumbuh rambut itu tidak ada rambut," tutur Lili.
Mengetahui tiga jenis kebotakan yang umum ini penting karena memungkinkan individu untuk mengenali gejala dan mencari penanganan yang sesuai.