13 Penyebab Rambut Rontok, Nomor 8 Sering Diabaikan
Rambut rontok dapat berpengaruh oleh cara yang beragam, bergantung pada faktor genetika, perubahan hormonal, atau kesehatan.
Rambut yang rontok dapat memengaruhi individu dengan cara yang beragam, bergantung pada faktor genetika, perubahan hormonal, atau kondisi kesehatan.
13 Penyebab Rambut Rontok, Nomor 8 Sering Diabaikan
Rambut rontok atau alopecia adalah kondisi di mana rambut mulai menipis, rontok perlahan, atau secara tiba-tiba. Penyebabnya bisa bervariasi, termasuk stres, perubahan hormonal, dan faktor lingkungan.
Ada kemungkinan kondisi ini bersifat sementara atau permanen, tergantung pada faktor penyebab dan dampaknya pada siklus pertumbuhan rambut.
Biasanya, seseorang kehilangan 50 hingga 100 helai rambut setiap hari jika pertumbuhan rambutnya normal.
Namun, jika kalian mengalami penipisan atau kerontokan rambut yang lebih dari biasanya, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan, stres, atau perubahan hormonal.
Penyebabnya bervariasi, tetapi ada langkah yang bisa Anda ambil untuk mengatasi masalah ini dan merangsang pertumbuhan rambut kembali.
Berikut ini adalah beberapa penyebab dari rambut rontok yang dikutip dari health.com pada (22/4).
Genetika
Rambut rontok herediter atau alopecia androgenetika terjadi karena faktor genetik atau ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi hormon androgen, biasanya testosteron.
Meskipun semua orang dapat mengalami kondisi ini secara turun-temurun, kebanyakan kasus terjadi pada pria dan umumnya disebut sebagai kebotakan pola pria.
-
Apa penyebab rambut rontok? Rambut rontok bisa terjadi karena perubahan hormon, seperti akibat penggunaan pil KB, hamil atau kondisi setelah melahirkan. Selain itu, stres, berat badan turun drastis, penuaan, masalah tiroid, dan efek samping obat maupun kemoterapi juga dapat memicu kerontokan rambut.
-
Apa saja faktor yang memicu rambut rontok? Faktor-faktor seperti ketidakseimbangan hormon, kekurangan nutrisi, stres, dan penggunaan produk perawatan rambut yang mengandung bahan kimia agresif dapat menjadi pemicu utama rambut rontok.
-
Apa yang menyebabkan rambut rontok? Penyebab Rambut Rontok Sebelum membahas tentang cara mengatasi rambut rontoh, alahkah lebih baiknya Anda mengetahui hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan rambut rontok.Kurang Asupan GiziKurang asupan gizi dapat menyebabkan rambut tumbuh lebih tipis dan rapuh, sehingga menjadi lebih mudah rontok. Kondisi ini berisiko lebih tinggi pada orang yang sedang menjalani diet ketat.Perubahan Hormon Perubahan hormon pada wanita akibat kehamilan, gangguan tiroid, atau menopause juga bisa menjadi penyebab rambut rontok berlebih.Efek Samping Obat-obatan Beberapa obat yang dapat menyebabkan rambut rontok adalah obat antidepresan, gangguan jantung, hipertensi, dan obat-obatan kemoterapi. Masalah Psikologis Masalah psikologis juga cukup berpengaruh pada kesehatan rambut. Sebab, stres berlebih, depresi, atau tekanan fisik besar seperti menjalani operasi besar atau melahirkan juga dapat menyebabkan rambut menjadi rontok.Sering Mengganti Produk Sampo Sering gonta-ganti produk untuk rambut dapat menyebabkan rambut semakin menipis dan mudah rontok. Hal ini dikarenakan berbagai macam bahan kimia yang terkandung dalam sampo atau produk, terserap ke dalam rambut. Anemia Kekurangan zat besi pada penderita anemia dapat menyebabkan terjadinya rambut rontok secara berlebih karena rendahnya kadar hemoglobin dalam darah. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya hantaran oksigen untuk merangsang pertumbuhan rambut.
-
Kenapa rambut rontok bisa terjadi? Rambut rontok bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan nutrisi, stres, perubahan hormon, efek samping obat-obatan, kondisi medis tertentu, proses penuaan, hingga faktor genetik.
-
Apa penyebab normal rambut rontok? Pada dasarnya, kehilangan sebagian kecil dari rambut karena rontok adalah satu hal yang wajar dan normal. Hal tersebut karena tubuh seseorang membutuhkan proses rontoknya rambut lama untuk menumbuhkan rambut yang baru.
Usia
Rambut secara alami menebal dan tumbuh lebih lambat seiring bertambahnya usia.
Penuaan menghentikan pertumbuhan folikel rambut.
Menjadi abu-abu mengubah struktur rambut karena kehilangan pigmen warna.
Hasilnya adalah rambut beruban yang akhirnya putih.
Meskipun kerontokan rambut terkait usia tidak dapat dihindari, perawatan seperti minoxidil dapat membantu menumbuhkan kembali rambut jika kerontokan terjadi sejak dini.
Alopesia Areata
Alopecia areata adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut yang sehat, mengakibatkan kerontokan rambut.
- Alopecia areata patchy: Kerontokan sebagian kecil rambut pada kulit kepala atau tubuh.
- Alopecia totalis: Kerontokan seluruh atau hampir seluruh rambut di kulit kepala.
- Alopecia universalis: Kerontokan seluruh rambut di kulit kepala, wajah, dan tubuh, merupakan jenis yang langka.
- Alopecia dengan jaringan parut: Penghancuran total folikel rambut yang menyebabkan pembentukan jaringan parut sehingga rambut tidak dapat tumbuh kembali.
Pengobatan Kanker
Kemoterapi atau radiasi bisa membuat rambut rontok karena merusak folikel. Kerontokan rambut tergantung pada dosis obat atau radiasi yang digunakan.
Rambut rontok bisa terjadi di berbagai bagian tubuh seperti kepala, bulu mata, dan lainnya. Selain itu, kulit kepala juga bisa terasa gatal dan perih.
Rambut biasanya mulai tumbuh kembali beberapa bulan setelah perawatan, tergantung pada kerusakan folikel rambut.
Stres
Stres bisa membuat rambut rontok secara signifikan, yang disebut telogen effluvium.
Penanganan terbaik untuk mengatasi rambut rontok karena stres adalah dengan mengelola stres itu sendiri.
Umumnya, rambut akan berhenti rontok dalam waktu enam hingga sembilan bulan, dan kembali normal setelah itu.
Trikotilomania
Gangguan Trikotilomania, sebuah bentuk gangguan obsesif-kompulsif (OCD), menyebabkan individu untuk mencabuti rambut mereka sendiri.
Tindakan tersebut dapat merusak folikel rambut dan kulit, menyebabkan kerontokan rambut.
Umumnya, Trikotilomania terjadi sebagai respons terhadap stres dan kecemasan, sering menjadi kebiasaan.
Meskipun cenderung terjadi pada anak-anak, kondisi ini seringkali membaik tanpa perawatan
Perubahan Kehamilan dan Pascapersalinan
Rambut bisa rontok selama kehamilan, meskipun jarang terjadi. Kondisi seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, dan anemia defisiensi besi bisa menjadi penyebabnya.
Penurunan kadar estrogen pasca melahirkan bisa memicu kerontokan berlebihan.
Stres dan trauma selama proses persalinan juga bisa menjadi pemicu.
Biasanya, rambut mulai rontok empat bulan setelah melahirkan, tapi seringkali kembali normal dalam waktu sekitar satu tahun.
Penyebab Rambut Rontok
Kerusakan Rambut
Mengikat rambut dalam cara yang ketat secara berulang dapat menyebabkan rambut rontok, dikenal sebagai traksi alopecia.
Hal ini terjadi ketika gaya kepang atau kuncir yang ketat menarik rambut dan merusak folikelnya.
Berbagai perlakuan pada rambut seperti mewarnai, mengeriting, atau meratakan secara terus-menerus juga bisa merusaknya, menyebabkan rambut menjadi tipis atau rontok.
Kerontokan rambut juga bisa terjadi akibat gesekan dengan pakaian, yang disebut alopecia gesekan, terutama pada kaki.
Ketidakseimbangan Hormon
Ketidakseimbangan hormon pada sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat menyebabkan kerontokan rambut.
PCOS membuat ovarium menghasilkan androgen dalam jumlah berlebihan, yang mengakibatkan kerontokan rambut di pelipis dan depan kulit kepala.
Orang yang mengalami kerontokan rambut akibat PCOS biasanya menggunakan obat oral spironolakton untuk membantu pertumbuhan kembali.
Penyakit Tiroid
Kelenjar tiroid di leher menghasilkan hormon penting untuk mengatur fungsi tubuh seperti pernapasan, detak jantung, suasana hati, dan pencernaan.
Gejala penyakit kelenjar tiroid meliputi penipisan rambut, rambut halus, dan alis yang menipis.
Kondisi seperti hipertiroidisme (kelenjar terlalu aktif) dan hipotiroidisme (kelenjar kurang aktif) dapat menyebabkan rambut rontok, yang seringkali bersifat sementara.
Pengobatan untuk masalah kelenjar tiroid dapat membantu memulihkan pertumbuhan rambut.
Namun, perlu diingat bahwa beberapa obat tiroid juga dapat menyebabkan rambut rontok.
Infeksi Seksual Menular
IMS, mirip dengan sifilis, bisa menyebabkan kebotakan di bagian kepala, alis, dan wajah.
Pengobatan sifilis dengan antibiotik dapat menghentikan kerontokan rambut tambahan, dan rambut akan tumbuh kembali setelah penyakit ini diobati.
Virus imunodefisiensi manusia (HIV) juga dapat berdampak pada kerontokan rambut secara tidak langsung.
Kekurangan Nutrisi
Untuk menjaga kesehatan rambut dan tubuh, penting bagi tubuh Anda mendapatkan jumlah yang cukup dari vitamin dan mineral.
Konsumsi makanan bergizi dapat membantu mengisi kembali nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk kesehatan rambut dan tubuh secara keseluruhan.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kerontokan rambut seiring waktu.
Nutrisi dapat berupa sampo yang baik dan vitamin untuk rambut.
Racun
Keracunan bahan, seperti arsenik, talium, merkuri, asam borat, dan litium bisa menyebabkan kerontokan rambut.
Konsumsi warfarin, komponen racun tikus, dalam jumlah besar juga bisa mengakibatkan kerontokan rambut.
Kelebihan vitamin A dan selenium juga dapat menjadi penyebab kerontokan rambut.
Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk mendiagnosis jenis racun yang telah masuk ke dalam tubuh.