Stres Bisa Menyebabkan Rambut Rontok, Mitos atau Fakta Sih?
Banyak yang bilang kalau stres bisa memicu rambut rontok. Seperti apa faktanya?
Stres Bisa Menyebabkan Rambut Rontok, Mitos atau Fakta Sih?
Rambut rontok memang seringnya bikin panik. Apalagi kalau jumlah kerontokan yang terjadi sudah dalam kategori yang nggak biasa. Baru dipegang saja, sudah ada helaian rambut yang jatuh terurai di tangan. Mengatasi kerontokan rambut bisa dilakukan dengan banyak cara, namun kuncinya adalah temukan dulu penyebab kerontokan rambut yang dialami. Banyak yang bilang kalau stres bisa memicu rambut rontok. Mitos atau fakta ya?
Ternyata bukan cuma mitos, tapi stres ternyata bisa menimbulkan rambut rontok, lho. Saat mengalami stres, tubuh akan merasakan tekanan yang berdampak pada sistem imun.
-
Mengapa stres bisa bikin rambut rontok? Ya, bagi banyak orang, stres bukan hanya membuat suasana hati kacau, tetapi juga membuat rambut semakin rapuh dan mudah rontok.
-
Kenapa stres bisa bikin rambut rontok? Stres emosional atau fisik yang berkepanjangan dapat memicu kerontokan rambut. Ketika tubuh mengalami stres, siklus pertumbuhan rambut dapat terganggu, menyebabkan rambut berhenti tumbuh dan mulai rontok.
-
Kenapa rambut rontok saat stres? Stres bisa membuat rambut rontok secara signifikan, yang disebut telogen effluvium. Penanganan terbaik untuk mengatasi rambut rontok karena stres adalah dengan mengelola stres itu sendiri. Umumnya, rambut akan berhenti rontok dalam waktu enam hingga sembilan bulan, dan kembali normal setelah itu.
-
Mengapa stres dapat menyebabkan rambut botak? Stres fisik, seperti kelelahan, malnutrisi, dan penyakit, dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut rontok secara berlebihan. Sementara itu, stres psikologis, seperti kecemasan, depresi, dan tekanan emosional, dapat memicu perubahan hormon yang kemudian memengaruhi produksi kortisol dalam tubuh.
-
Apa penyebab rambut rontok? Rambut rontok bisa terjadi karena perubahan hormon, seperti akibat penggunaan pil KB, hamil atau kondisi setelah melahirkan. Selain itu, stres, berat badan turun drastis, penuaan, masalah tiroid, dan efek samping obat maupun kemoterapi juga dapat memicu kerontokan rambut.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut saat stres? Tidur cukup bisa bantu tubuh mengembalikan energi dan memperbaiki sel-sel rambut yang rusak, membuat rambut jadi lebih sehat dan kuat.
Hubungan Stres dan Kerontokan Rambut
Menurunnya sistem imun ternyata juga mempengaruhi kesehatan rambut. Secara umum, ada 3 kondisi kerontokan rambut yang bisa disebabkan oleh stres.
1. Alopecia Areata
Risiko alopecia areata biasanya lebih besar saat mengalami stres. Kondisi ini dapat memicu kebotakan karena peradangan atau penyakit autoimun. Selain karena masalah psikis, alopecia areata juga bisa terjadi karena faktor genetik dan lingkungan.
Umumnya kerontokan rambut yang menyebabkan kebotakan akan menyerang kulit kepala, tapi juga bisa menyebar di area tubuh lain yang ditumbuhi rambut. Jika kondisinya parah, bisa terjadi kebotakan di seluruh area kulit kepala, lho.
2. Telogen Effluvium
Rambut rontok sebenarnya merupakan kondisi yang wajar karena proses regenerasi sel rambut. Namun, jika jumlahnya lebih dari 100 helai dan biasanya disertai dengan stres, kondisi ini dikenal dengan istilah telogen effluvium. Pada kondisi telogen effluvium, biasanya proses pertumbuhan rambut jadi terhambat karena gejolak emosi negatif yang dirasakan.
3. Trikotilomania
Stres ternyata bisa memancing kebiasaan seseorang yang meningkatkan risiko rambut rontok. Misalnya menarik rambut yang memicu kerusakan dan memicu kerontokan parah.
Kondisi tersebut juga sering memicu kebotakan yang dialami penderitanya, lho. Biarpun nggak menimbulkan efek berbahaya, tapi kebotakan jelas bisa bikin seseorang jadi nggak percaya diri.
Kadang memang sering dibuat bingung nih, apakah rambut rontok yang dialami ini disebabkan oleh stres atau faktor penyebab lain? Nah, ada beberapa ciri-ciri rambut rontok karena stres yang bisa diperhatikan.
Ciri-ciri Rambut Rontok karena Stres
1. Menipis di Dekat Kulit Kepala
Buat yang mengalami telogen effluvium, kondisi rambut biasanya akan memiliki ketebalan yang berbeda. Mungkin ada bagian yang lebih tipis di dekat akar rambut atau bagian yang terlihat pipih di tengah atau ujung rambut. Perbedaan ini akan terlihat jelas jika membandingkan bagian rambut dengan seksama. Jika menemukan kondisi serupa, cobalah untuk mulai memperhatikan tingkat stres yang dialami.
2. Muncul Bagian yang Botak
Kalau mengalami alopecia areata, biasanya akan muncul beberapa bagian kebotakan di kulit kepala. Biasanya memang tidak luas, tapi akan terlihat jika memiliki rambut pendek dan tipis. Jika kondisinya semakin parah, area yang botak ini bisa meluas juga, lho.
3. Volume Rambut Berkurang
Ciri lain yang bisa diperhatikan adalah volume rambut. Jika merasakan rambut semakin menipis, bisa jadi yang sedang dialami adalan rambut rontok karena stres. Apalagi jika disertai kebiasaan menarik rambut.
Jika menemukan gejala kerontokan rambut karena stres, ada beberapa cara perawatan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama supaya kondisinya nggak semakin parah. Apa saja?
Perawatan Rambut Rontok karena Stres
1. Temukan Penyebab Stres
Jika ingin mengatasi kerontokan rambut dengan efektif, kunci utamanya adalah temukan dulu penyebab stres yang sedang dialami. Bikin list apa saja yang membuat kepala penuh, jadi kamu bisa mengambil langkah penanganan yang tepat.
2. Pakai Shampo dengan Formula Khusus
Untuk meminimalisir efek rambut rontok yang dialami, gunakan shampo dengan formula khusus.
Misalnya shampo yang mengandung vitamin dan mineral untuk menutrisi kulit kepala dan meningkatkan kesehatannya.
Selain itu, perhatikan juga cara keramas yang tepat. Hindari suhu air terlalu panas untuk mencegah rambut kering dan rusak. Jangan lupa pijat lembut kulit kepala untuk meningkatkan sirkulasi darah di area tersebut.
3. Perhatikan Asupan Nutrisi
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kerontokan rambut adalah dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Sama seperti bagian tubuh lainnya, rambut juga membutuhkan nutrisi yang tepat agar terjaga kesehatannya dan mengurangi risiko kerontokan yang terjadi.
4. Istirahat yang Cukup
Stop kebiasaan begadang sekarang juga! Kurang tidur ternyata bisa memicu kondisi depresi dan kehilangan fokus saat melakukan kegiatan sehari-hari. Cobalah untuk memperbaiki pola tidur setiap hari agar regenerasi sel tubuh bisa bekerja dengan optimal. Dengan begitu, sistem imun akan meningkat dan kesehatan rambut pun akan terjaga dengan baik.
5. Perawatan dengan DIY Hair Mask
Ada bahan alami di sekitar yang ternyata ampuh mengatasi rambut rontok. Apa saja ya?
Kalau ada yang bilang stress menyebabkan kerontokan rambut, ternyata memang faktanya begitu kok. Tapi, berbagai perawatan di atas bisa dilakukan sebagai langkah awal penanganannya. Jika masalah masih berlanjut, segera konsultasikan ke dokter professional ya!