JK optimis 10 WNI yang disandera Abu Sayyaf bisa dipulangkan
Indonesia tak akan menuruti keinginan Abu Sayyaf untuk menebus para sandera dengan uang.
Wakil Presiden Jusuf Kalla optimis 10 WNI yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf segera pulang dengan selamat. Indonesia sudah berkomitmen untuk membebaskan mereka, namun enggan memenuhi permintaan tebusan 50 juta peso atau sekitar Rp 15 miliar.
"Insya Allah (bisa dibebaskan)," ucap JK di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Minggu (10/4).
Hingga kini, Indonesia fokus terhadap pembebasan sandera 10 WNI. Namun, tak ada pengalokasian dana dari APBN untuk menuruti permintaan tebusan sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 15 miliar.
"Pemerintah tidak pernah bicara tebusan," tegas JK.
Namun, JK tidak melarang jika perusahaan tempat 10 WNI yang disandera tersebut menyiapkan uang tebusan. Sebab, tindakan tersebut akan beriringan dengan upaya yang dilakukan pemerintah.
"Kalau pengusahanya tentu kita tidak bisa larang. Tapi pemerintah tidak memfasilitasi untuk (berikan tebusan Rp 15 miliar)," tuturnya.
Baca juga:
Sentil Romi, JK tak ingin parpol hanya bicara pemilu tapi rakyat
JK juga melayat Gubernur Kepri di RS Abdi Waluyo
JK tolak bantuan Umar Patek bebaskan 10 WNI disandera Abu Sayyaf
JK sebut pembebasan sandera 10 WNI tak ada batas waktu
Dalam 10 tahun, 9 menteri dibui, 19 gubernur & 200 bupati masuk KPK