JK: TKW kita harus setop ke luar negeri!
"Kalau laki-laki malah masuk penjara karena kriminal, kalau perempuan di luar negeri ada kalanya di zalimi," kata JK.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan keprihatinannya atas perlakuan tidak manusiawi yang diterima para buruh migran asal Indonesia di luar negeri. Menurut JK, buruh migran perempuan memang rawan diperlakukan tidak manusiawi dibandingkan dengan buruh migran laki-laki.
"Memang kejadian soal TKW selalu memberikan rasa iba kepada korban-korban itu. Ini memang jarang terjadi pada laki-laki karena laki-laki tidak semudah itu. Kalau laki-laki malah masuk penjara karena kriminal, kalau perempuan di luar negeri ada kalanya di zalimi," kata JK di Gedung Kementerian Agama, Jumat (21/11).
JK berkomitmen untuk mengakhiri potensi penindasan terhadap buruh migran perempuan. JK menegaskan, moratorium buruh migran perempuan harus dilakukan.
"Tentu ini akan kita akhiri. TKW kita dalam 5 tahun harus setop ke luar negeri karena pada akhirnya orang cari lapangan (kerja) di luar negeri karena kurang lapangan (kerja) dalam negeri," tegas JK.
Untuk melakukan moratorium buruh migran, JK menilai butuh dibuka lapangan kerja sebesar-besarnya di berbagai sektor. "Di mana lapangan kerja dibuka, di pertanian, di industri-industri ringan, upaya bersama tingkatkan ekonomi bangsa, lapangan kerja akan sangat terbuka sehingga kita tidak perlukan lagi banyak TKI perempuan di luar negeri," jelas JK.
Di sisi lain, JK juga berkomitmen untuk meningkatkan taraf pendidikan, khususnya untuk kaum perempuan. Hal ini untuk mendorong daya saing perempuan di sektor tenaga kerja.
"Pada akhirnya bagaimana tingkatkan pendidikan sehingga membuka lapangan kerja yang betul. Selalu dibanyak kesempatan saya kemukakan, kita harus punya harmoni yang sama dalam tata kehidupan," tutup JK.