Jokowi Buka Pameran Mebel: Terasa Pulang Kampung
Jokowi teringat masa lalu jika hadir di kegiatan permebelan.
Jokowi mengaku selalu semangat saat menghadiri acara mebel.
Jokowi Buka Pameran Mebel: Terasa Pulang Kampung
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, bahwa dirinya paling semangat hadir jika diundang di acara furnitur. Jokowi sampai rela tidur di Istana Kepresiden Jakarta untuk datang ke pameran furnitur Indonesia hari ini di Tangerang.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka peresmian Pameran Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFINA) di ICE BSD, Tangerang, Kamis (14/9).
"Saya itu kalau diundang untuk acara acara yang berkaitan dengan furnitur itu paling semangat," kata Jokowi.
Kepala Negara sendiri biasanya tidur di Istana Kepresidenan Bogor. Namun, semalam ia memilih menginap di Istana Kepresidenan Jakarta agar dekat ke Tangerang. Padahal, Ibu Negara Iriana berada di Bogor.
"Biasanya saya tidur di Bogor Istana Bogor tapi tadi malam saya tidur di Istana Jakarta supaya bisa dekat dengan acara di sini, jadi Bu Jokowi di Bogor saya di Jakarta demi Asmindo (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia),"
ucap Jokowi.
merdeka.com
Dirinya teringat masa lalu jika hadir di kegiatan permebelan. Jokowi sendiri memang pernah menjadi Ketua Asmindo Solo.
"Karena terasa pulang kampung, karena sudah masuk ke acara Asmindo," ungkapnya.
Lebih lanjut, Jokowi bersyukur Indonesia memiliki keunggulan baik dari sisi bahan baku, sumber daya alam, dan kekayaan seni budaya.
"Ini modalitas utama kita di industri mebel sehingga saya yakin kalau digarap serius industri ini akan menjadi keunggulan kita," pungkas Jokowi.
Mebel Indonesia Kalah Saing dari Vietnam-Malaysia
Jokowi meminta pengusaha mebel terbuka dan menjalin kerja sama dengan industri atau perusahaan luar negeri. Pasalnya, kata Jokowi, produk furniture Indonesia saat ini kalah dibandingkan Vietnam dan Malaysia.
"Ada sesuatu yang memang harus kita benerkan. Menurut saya, karena kita tidak mau berpartner. Menurut saya. Negara lain saling berpartner," kata Jokowi.
"Harus terbuka. Mau berpartner dengan industri, perusahaan-perusahaan mebel dari luar. Entah dari Eropa, entah dari Amerika, entah dari China," sambungnya.
Dia menyampaikan furniture Indonesia di pasar dunia berada di peringkat 17, kalah jauh dibandingkan Vietnam di peringkat 2 dan Malaysia urutan 12. Indonesia hanya menyumbang USD 2,8 miliar pada tahun 2022 lalu.
"Potensi pasar ada 766 billion USD, Indonesia baru masuk 2,8 billion USD di tahun kemarin. Artinya masih sangat kecil sekali. Dan kita untuk Indonesia ini ranking 17, di bawah Vietnam yang ranking ke 2, di bawah Malaysia yang ranking 12,"
jelas Jokowi.
merdeka.com
Jokowi menyayangkan hal tersebut sebab Indonesia memiliki kesiapan baik dari sisi bahan baku maupun sumber daya manusia (SDM), untuk membuat industri furniture dalam negeri bersaing di pasar dunia.
Tak hanya itu, dia menyebut furniture Indonesia sempat merajai pasar dunia pada tahun 1990-an. Untuk itu, Jokowi mengingatkan pengusaha mebel membuka diri untuk bekerja sama dengan industri luar negeri.
"Kita harus terbuka. Jangan dimiliki sendiri lah perusahaan itu. Terbuka dan mau berpartner," ujar Jokowi.
Dia meyakini industri mebel akan menjadi keunggulan Indonesia apabila dikerjakan dengan serius. Terlebih, Indonesia memiliki banyak bahan baku, SDM, dan kekayaan seni budaya untuk membuat furniture.
"Inilah modalitas utama kita di bidang industri mebel sehingga saya yakin jika digarap secara serius industri ini akan menjadi unggulan kita," tutur Jokowi.