Jokowi di KTT ASEAN-GCC: Kita Harus Cegah Kondisi Gaza Tak Semakin Buruk
Jokowi mengingatkan akar masalah dari konflik tersebut adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.
Jokowi mengingatkan akar masalah dari konflik tersebut adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.
Jokowi di KTT ASEAN-GCC: Kita Harus Cegah Kondisi Gaza Tak Semakin Buruk
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak pemimpin negara ASEAN dan anggota Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Kawasan Teluk (GCC) untuk mencegah agar kondisi di Gaza, Palestina tak semakin memburuk akibat serangan Israel. Jokowi menegaskan tindakan kekerasan di Gaza harus segera dihentikan.
- Joe Biden Rangkul Jokowi di Gedung Putih jadi Sorotan, Netizen 'Hati-Hati Pak Jokowi sama Kembaran Firaun'
- Jokowi: Indonesia-OKI Kirim Pesan Kuat untuk Selesaikan Masalah Pendudukan Israel atas Palestina
- Jokowi Kutuk Serangan Israel ke RS Gaza: Ini Jelas Langgar Hukum Internasional
- Jokowi Desak Perang Israel-Palestina Segera Dihentikan
Hal ini disampaikan Jokowi saat berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-GCC di Riyadh, Arab Saudi, Jumat (20/10/2023). Adapun negara anggota GCC antara lain, Uni Emirate Arab, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Qatar, dan Kuwait.
"Secara khusus saya ingin menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas perkembangan situasi di Gaza," jelas Jokowi sebagaimana disiarkan di saluran Youtube, Jumat (20/10).
Dia mengingatkan bahwa akar masalah dari konflik tersebut adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel. Jokowi mengajak pemimpin negara ASEAN dan GCC harus solid mendukung perdamaian yang adil di Palestina.
"Kita tidak boleh lupa akar masalahnya adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, ini yang harus diselesaikan sesuai dengan parameter internasional yang telah disepakati. Di mana posisi ASEAN dan GCC harus jelas dan solid untuk mendukung solusi perdamaian yang adil dan langgeng di Palestina," katanya.
Di sisi lain, Jokowi menyambut baik momentum sejarah pertemuan pertama ASEAN dengan para pemimpin negara-negara Teluk (GCC). Dia menyebut ASEAN dan GCC merupakan dua kekuatan besar yang akan terus tumbuh.
"PDB kita mencapai lebih dari 5 triliun USD, populasi kita mencapai lebih dari 700 juta jiwa. Ini adalah modal besar bagi kita untuk memainkan peran strategis, sebagai kekuatan positif di tengah kondisi dunia yang terbelah," tutur Jokowi.
Dia menuturkan Indonesia mengapresiasi aksesi seluruh anggota GCC terhadap persahabatan dan kerja sama ASEAN. Hal tersebut merupakam komitmen negara Teluk untuk mendukung perdamaian di Asia Tenggara dan kawasan Indo-Pasifik
"Kedua, ketahanan pangan dan energi, keamanan rantai pasok pangan melalui kerja sama teknologi pertanian dan pangan, dan penyelarasan standar komoditas pertanian," ujarnya.
"Ketahanan sektor energi perlu kita perkuat melalui kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan untuk mempercepat transisi energi," imbuh Jokowi.
Selain itu, dia menegaskan komitmen ASEAN untuk meningkatkan perlindungan para pekerja migran. Jokowi juga meminta dukungan dari negara-negara GCC terkait perlindungan pekerja migran.
"Di tengah situasi global yang semakin tak menentu saya menggaris bawahi komitmen ASEAN untuk meningkatkan perlindungan bagi para pekerja migran dan saya mohon dukungan negara-negara GCC," tutur Jokowi.