Aksi Boikot Produk Tak Mempan Hentikan Agresi Israel ke Palestina, JK Sarankan Jokowi Galang Diplomasi Kemanusiaan
JK mengatakan, upaya yang dapat dilakukan sejumlah negara yang mendukung penghentian perang Israel saat ini dengan membuka ruang dialog.
JK mengatakan, upaya yang dapat dilakukan sejumlah negara yang mendukung penghentian perang Israel saat ini dengan membuka ruang dialog.
Aksi Boikot Produk Tak Mempan Hentikan Agresi Israel ke Palestina, JK Sarankan Jokowi Galang Diplomasi Kemanusiaan
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) menilai upaya boikot yang dilakukan warga Indonesia terhadap sejumlah produk yang diduga mengalir ke Israel tidak mempan menghentikan peperangan dengan Palestina.
Justru menurut Jusuf Kalla, tidak ada produk Israel yang masuk ke tanah air, melainkan produk-produk dari negeri lain.
"Tak mempan (upaya boikot), apa sih apa yang diboikot Israel, barangnya juga tidak ada yang masuk, masuk itu dari negara lain," kata JK saat ikut Aksi Bela Palestina di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/11).
JK mengatakan, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) hingga kini telah berupaya agar dapat menghentikan perang antara Israel dengan Palestina.
Hanya saja, dikatakan JK, upaya yang dilakukan PBB kurang. Sebab, menurut JK, Israel hanya mau tunduk atas pemerintah Amerika Serikat.
Dialog
JK menambahkan upaya yang dapat dilakukan sejumlah negara yang mendukung penghentian perang Israel saat ini dengan membuka ruang dialog. Sekalipun negara-negara dari non pemerintah bergerak untuk membantu Palestina dianggap tidak cukup. Sebab menurut JK, lemah secara militer.
"Dibantu oleh rusia, Rusia juga lemah sekarang, jadi sulit, terkecuali dengan gerakan untuk kemanusiaan, seperti itu," kata JK.
Kendala Militer Indonesia Jika Bantu Palestina Lawan Israel
JK menilai bantuan militer Indonesia ke Palestina untuk melawan serangan Israel memiliki kendala tersendiri. Mulai dari letak geografis hingga sumber daya masa kini.
"Saya kira sulit juga, jauh sekali. Kalau militer kita jauh, kemudian juga kita juga tidak terlalu kuat untuk berperang besar seperti itu pada dewasa ini ya," tutur JK.
Menurut JK, di masa lalu kekuatan militer yang membantu Palestina antara lain Mesir, Suriah, Yordania. Sementara keadaannya sekarang berbeda, lantaran sebelumnya negara-negara tersebut dapat turut andil karena dibantu oleh Rusia.
"Ya semua gerakan-gerakan yang non pemerintah (seperti di Libanon), karena mereka juga lemah secara militer, secara ekonomi, negara-negara itu. Juga dibantu oleh Rusia, Rusia juga lemah sekarang, jadi sulit, terkecuali dengan gerakan untuk kemanusiaan," ujar JK.
JK menyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat mengambil langkah diplomasi kemanusian lebih besar lagi di dunia internasional.
"Harus melancarkan diplomasi kemanusiaan besar-besaran ini," JK menandaskan.