Jokowi: Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Rafah
Serangan itu menambah penderitaan rakyat Palestina
Serangan itu menambah penderitaan rakyat Palestina
- VIDEO: Wajah Kesal Jokowi Geregetan Tindakan Brutal Israel Terus Serang Rafah
- VIDEO: Menteri Jokowi Kutuk Keras Israel Usai Injak-Injak Bantuan Indomie Untuk Palestina
- Jokowi Tentang Keras Pernyataan PM Netanyahu soal Tidak Adanya Negara Palestina
- Ini yang Bakal Dilakukan Indonesia agar Israel Bisa Dihukum di Mahkamah Internasional karena Penjajahan di Palestina
Jokowi: Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Rafah
Serangan Israel ke Rafah Palestina mendapat kecaman dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Apalagi serangan itu mengakibatkan puluhan nyawa melayang.
Presiden Joko Widodo mengecam tindakan serangan udara Israel ke Rafah, Gaza Selatan itu. Hal itu disampaikan Jokowi saat berada di Kota Dumai, Riau.
"Meskipun sudah berkali-kali saya sampaikan, tapi saya ingin mengulang lagi bahwa Indonesia mengecam keras serangan Israel ke Rafah," kata Presiden Jokowi kepada sejunlah wartawan Sabtu (1/6) di Pasar Senggol, Kota Dumai.
Jokowi menegaskan Israel seharusnya wajib menaati keputusan dari Mahkamah Internasional. Termasuk penghentian serangan ke Palestina.
"Israel mestinya memiliki kewajiban untuk mentaati mahkamah internasional. Termasuk penghentian konvensi serangan Palestina" kata Jokowi.
Pasukan penjajah Israel menembakkan puluhan peluru artileri yang diarahkan ke warga Palestina di Rafah.
Para petugas medis Gaza mengatakan bahwa serangan pada Kamis (30/5) dini hari waktu setempat itu, menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina.
Para petugas medis mengatakan bahwa warga sipil Palestina lainnya tewas dalam serangan udara di kamp pengungsi Al-Shati di sebelah barat Kota Gaza.
Militer Israel melancarkan lebih dari 60 serangan udara di Rafah dalam 48 jam setelah Mahkamah Pidana Internasional memerintahkan penghentian operasi militer di wilayah selatan Jalur Gaza tersebut, seperti dilaporkan pengamat hak asasi manusia.
Selama invasi darat Israel di wilayah tersebut, puluhan peluru artileri dan tembakan terus-menerus juga diarahkan ke warga Palestina di Rafah, menurut organisasi HAM Euro-Med Monitor, seperti dilansir Al Jazeera.
"Tiga belas warga Palestina terbunuh dalam 48 jam setelah keputusan Mahkamah (Pidana Internasional), termasuk enam anggota keluarga Qishta, seorang ibu lanjut usia dan tiga anaknya—dua perempuan dan satu laki-laki—serta seorang putra dewasa dan dua anaknya," kata organisasi yang berbasis di Jenewa tersebut.
Mereka dilaporkan tewas pada Sabtu di Khirbet al-Adas, sebuah wilayah di utara Rafah yang tidak termasuk dalam perintah evakuasi Israel.
Israel terus melakukan serangan di Rafah meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional (ICJ), pengadilan tertinggi PBB, untuk menghentikan serangannya.
Militer Israel berdalih mereka berusaha membasmi para milisi Hamas dan menyelamatkan sandera yang ditahan di sana.
Sedikitnya 36.224 orang telah tewas di wilayah Gaza selama lebih dari tujuh bulan perang antara Israel dan Hamas, kata Kementerian Kesehatan di Gaza pada Kamis.