Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ahli Amunisi Ungkap Israel Gunakan Senjata Mematikan Buatan Amerika Saat Serang Rafah

Ahli Amunisi Ungkap Israel Gunakan Senjata Mematikan Buatan Amerika Saat Serang Rafah

Ahli Amunisi Ungkap Israel Gunakan Senjata Mematikan Buatan Amerika Saat Serang Rafah

Israel membunuh 45 warga Palestina dalam serangannya di Rafah.

Serangan pasukan penjajah Israel di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina, menggunakan senjata mematikan buatan Amerika Serikat (AS). Ahli amunisi mengungkapkan, nomor seri yang terlihat pada pecahan amunisi tersebut cocok dengan nomor seri produsen suku cadang GBU-39 yang berbasis di Califoria. Hal ini menjadi bukti lebih lanjut bahwa bom-bom tersebut adalah buatan AS.

Menurut analisis CNN yang dibantu oleh empat ahli senjata peledak terhadap sebuah rekaman video di tempat kejadian, terlihat bagian-bagian senjata yang menyerang kamp Perdamaian Kuwait tersebut yang teridentifikasi ekor bom berdiameter kecil (SDB) GBU-39 buatan AS, seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Jumat (31/5).

GBU-39 merupakan sebuah amunisi buatan Boeing yang berpresisi tinggi, dirancang untuk menyerang target titik penting yang strategis dan dapat menghasilkan kerusakan tambahan yang rendah, namun jika digunakan di daerah padat penduduk, amunisi tersebut dapat membahayakan, demikian ungkap ahli senjata peledak dan mantan perwira artileri Angkatan Darat Inggris, Chris Cobb-Smith, kepada CNN, Selasa.

Pakar Trevor Ball, mantan anggota tim pembuangan bahan peledak senior Angkatan Darat AS, 

Ahli Amunisi Ungkap Israel Gunakan Senjata Mematikan Buatan Amerika Saat Serang Rafah

mendukung identifikasi Cobb-Smith terhadap GBU-39.

“Bagian hulu ledak (dari amunisi) berbeda, dan bagian pemandu serta sayapnya sangat unik dibandingkan dengan amunisi lainnya. Bagian pemandu dan sayap amunisi sering kali merupakan sisa-sisa yang tertinggal bahkan setelah amunisi meledak. Saya melihat bagian aktuasi ekor dan langsung tahu bahwa itu adalah salah satu varian SDB/GBU-39," papar Ball.

Ball menekankan GBU-39 khusus ini bukanlah varian yang dikenal sebagai Focused Lethality Munition (FLM) yang memiliki muatan ledakan yang lebih besar.


Identifikasi para ahli tersebut konsisten dengan pernyataan juru bicara militer Israel, Daniel Hagari pada Selasa, yang mengatakan dua amunisi dengan hulu ledak kecil dengan berat masing-masing 17 kilogram bahan peledak telah digunakan untuk menargetkan para komandan senior Hamas dalam sebuah serangan udara.

Pada dasarnya, AS telah mendorong Israel untuk menggunakan lebih banyak bom jenis ini yang menurut mereka, bom ini dapat mengurangi korban sipil, lapor The New York Times.


Media Palestina dan Kementerian Kesehatan Gaza serta petugas medis Palestina melaporkan serangan di Rafah menyebabkan kebakaran besar yang menewaskan 45 orang dan 200 lainnya luka-luka, sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.

AS adalah pemasok senjata terbesar bagi Israel. Bulan lalu, AS diketahui menandatangani sebuah undang-undang untuk memberikan bantuan militer senilai USD15 miliar atau sekitar Rp243,7 triliun kepada Israel.


Pada Kamis, Angkatan Udara AS menandatangani kontrak senilai USD7,4 miliar atau sekitar Rp120,2 triliun dengan Boeing, produsen amunisi yang diidentifikasi dalam serangan Rafah, untuk penyediaan JDAM tail kit, suku cadang, perbaikan, dan laser JDAM yang tidak terbatas hingga tahun 2030. Perangkat ini mengubah bom 'bodoh' menjadi bom yang dipandu secara presisi.

AS tidak memberikan tanggapan yang spesifik terkait hal ini.

AS tidak memberikan tanggapan yang spesifik terkait hal ini.

“Kami tidak akan berbicara mengenai muatan muatan pada pesawat Israel," kata juru bicara Gedung Putih kepada wartawan pada Rabu.

Israel Bom Rafah Lebih dari 60 Kali dalam 48 Jam, Abaikan Perintah Mahkamah Internasional Untuk Hentikan Serangan
Israel Bom Rafah Lebih dari 60 Kali dalam 48 Jam, Abaikan Perintah Mahkamah Internasional Untuk Hentikan Serangan

Pasukan penjajah Israel menembakkan puluhan peluru artileri yang diarahkan ke warga Palestina di Rafah.

Baca Selengkapnya
Calon Warga Negara Jerman Diwajibkan Dukung Israel, Aturan Resmi Undang-Undang Baru
Calon Warga Negara Jerman Diwajibkan Dukung Israel, Aturan Resmi Undang-Undang Baru

Pemohon kewarganegaraan Jerman harus mengakui hak Israel.

Baca Selengkapnya
Bisakah Mahkamah Internasional Tangkap Netanyahu Atas Kejahatan Perang di Gaza? Begini Analisis Ahli
Bisakah Mahkamah Internasional Tangkap Netanyahu Atas Kejahatan Perang di Gaza? Begini Analisis Ahli

Israel telah membunuh lebih dari 34.000 warga sipil Palestina di Gaza dalam tujuh bulan terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menteri Israel Ini Ingin Tinggal di Gaza Setelah Mengusir Warga Palestina
Menteri Israel Ini Ingin Tinggal di Gaza Setelah Mengusir Warga Palestina

Dia menyatakan ingin jadi orang pertama yang tinggal di Gaza setelah warga Palestina terusir.

Baca Selengkapnya
Warga Gaza yang Terkepung di RS Al-Shifa Tulis Pesan Terakhir di Tembok Sebelum Dibunuh Tentara Israel, Isinya Menyayat Hati
Warga Gaza yang Terkepung di RS Al-Shifa Tulis Pesan Terakhir di Tembok Sebelum Dibunuh Tentara Israel, Isinya Menyayat Hati

Pasukan penjajah Israel mengepung kompleks Al-Shifa selama dua pekan.

Baca Selengkapnya
Tentara Israel dan Mesir Baku Tembak di Dekat Rafah, Satu Orang Tewas
Tentara Israel dan Mesir Baku Tembak di Dekat Rafah, Satu Orang Tewas

Penjajah Israel mengambil alih kendali perbatasan Rafah di Jalur Gaza selatan, Palestina.

Baca Selengkapnya
Israel Gunakan Senjata Mematikan di Gaza, Bisa Hilangkan Jejak Mayat
Israel Gunakan Senjata Mematikan di Gaza, Bisa Hilangkan Jejak Mayat

Senjata ini bisa membuat jasad manusia menguap, hilang tanpa jejak.

Baca Selengkapnya
Dukung Usulan Netanyahu, Parlemen Israel Tolak Pendirian Negara Palestina
Dukung Usulan Netanyahu, Parlemen Israel Tolak Pendirian Negara Palestina

Knesset menggelar pemungutan suara, 99 anggota menentang pendirian negara Palestina. Israel menjajah Palestina sejak 1948.

Baca Selengkapnya
Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan, Warga Gaza Terpaksa Makan Rumput dan Makanan Kaleng Kedaluwarsa
Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan, Warga Gaza Terpaksa Makan Rumput dan Makanan Kaleng Kedaluwarsa

Israel Blokir Bantuan Kemanusiaa, Warga Palestina Terpaksa Makan Rumput dan Makanan Kedaluarsa

Baca Selengkapnya