Israel Gempur Kota Terpadat di Gaza, Ratusan Warga Palestina Tewas
Israel Gempur Kota Terpadat di Gaza, Ratusan Warga Palestina Tewas
Israel hari ini melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah selatan Jalur Gaza di Rafah
-
Siapa yang menjadi korban pembantaian di Gaza? Jumlah korban tewas yang tercatat resmi mencapai 32.975 orang pada hari Rabu. Namun, angka ini hanya mencakup warga Palestina yang jenazahnya tiba di rumah sakit, sementara sekitar 7.000 lainnya masih hilang.
-
Kenapa tentara Israel tembak warga Palestina di Gaza? Pasukan penjajah Israel yang dikerahkan ke Jalur Gaza diberi wewenang untuk 'menembaki warga Palestina sesuka hati, termasuk warga sipil,' dan telah mengubah Gaza menjadi 'lanskap yang dipenuhi mayat'. Demikian diungkapkan +972 Mag dalam laporannya pada Senin (8/7).
-
Dimana pembantaian di Gaza terjadi? Angka-angka tersebut dirilis oleh Kantor Media Pemerintah Gaza kemarin.
-
Kenapa warga Palestina di Gaza diserang? Serangkaian serangan demi serangan terus diluncurkan oleh tentara Israel. Akibatnya, sudah banyak warga Palestina yang meninggal dunia. Bahkan mirisnya, korban termasuk anak-anak.
-
Apa yang dilakukan Israel ke Gaza? Israel kembali menjatuhkan bom di sejumlah wilayah Palestina hanya beberapa menit setelah gencatan senjata berakhir.
-
Apa yang terjadi di Gaza? Genosida masih terus terjadi di Gaza, Palestina.
Israel Gempur Kota Terpadat di Gaza, Ratusan Warga Palestina Tewas
Israel hari ini melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah selatan Jalur Gaza di Rafah hingga menewaskan ratusan warga sipil Palestina.
Dilansir laman Aljazeera, Senin (12/2), sejumlah laporan menyebut jumlah korban berbeda dari serangan sebelum fajar itu.
Kantor berita AFP mengatakan serangan itu menewaskan 52 orang sementara Reuters menyebut 37 orang tewas. Keduanya mengutip pejabat kesehatan di Gaza. Sementara kantor berita WAFA Palestina mengatakan lebih dari 100 orang tewas.
Sejumlah pejabat Palestina mengatakan serangan udara Israel mengenai 14 rumah dan tiga masjid di Rafah.
Wilayah Rafah yang berbatasan dengan Mesir menjadi lokasi pengungsian warga Palestina di Gaza yang selama ini dianggap tempat terakhir yang cukup aman. Ada 1,4 juta lebih penduduk Gaza di Rafah, lebih dari separuh dari total penduduk Gaza.
Stasiun televisi Aljazeera melaporkan sedikitnya 63 orang tewas dalam serangan di masjid itu. Sebuah pernyataan dari kelompok Hamas menyebut lebih dari 100 orang tewas di kota terpadat di Gaza itu.
Militer Israel mengatakan mereka menargetkan sejumlah lokasi di Distrik Shaboura. Pihak Israel juga mengatakan mereka menyelamatkan dua sandera yang selama ini ditawan Hamas di Rafah.
Pejabat militer Israel mengatakan kedua sandera itu adalah Fernando Simon Marman dan Louis Har. Keduanya dalam kondisi baik.
Hamas sebelumnya memperingatkan serangan Israel di Rafah bisa membatalkan negosiasi pembebasan sandera di Gaza.
"Pasukan pendudukan Nazi menyerang Kota Rafah malam ini dan menyebabkan lebih dari seratus orang syahid. Tindakan ini kelanjutan dari genosida perang dan upaya pemindahan paksa rakyat Palestina," kata pernyataan Hamas.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemarin mengingatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar tidak melancarkan serangan ke Rafah tanpa "rencana matang dan bisa dieksekusi" untuk memastikan keselamatan warga sipil yang berlindung di kota itu.