Potret Kamp Pengungsian Warga Gaza Sebelum Israel Serang Rafah dengan Brutal
Kamp pengungsian di kota Rafah, Gaza Selatan sebelum dibom oleh Israel.
Kamp pengungsian di kota Rafah, Gaza Selatan sebelum dibom oleh Israel.
Potret Kamp Pengungsian Warga Gaza Sebelum Israel Serang Rafah dengan Brutal
Video merekam potret kamp pengungsian warga Gaza di Rafah sebelum diserang Israel, dibagikan akun Tiktok @warfalcon_.Israel sendiri kembali menyerang wilayah jalur Gaza, Palestina secara brutal menggunakan bom yang diluncurkan lewat udara.
Kali ini, kamp pengungsian terbesar yang ada di kota Rafah, Gaza Selatan jadi target serangan. Simak ulasan selengkapnya:
Potret Kamp Rafah Sebelum Serangan
Kota Rafah di bagian paling selatan Gaza sempat disebut menjadi satu-satunya wilayah paling aman di daerah kantong tersebut.
Maka dari itu, jutaan warga Gaza mengungsi ke Rafah dan mendirikan tenda-tenda darurat sebagai tempat tinggal sementara mereka.
Dalam video yang dibagikan, terlihat ratusan tenda berdiri memenuhi daerah yang menjadi kamp pengungsian terbesar di Gaza.
Warga Gaza mulai beradaptasi dengan kehidupan baru mereka setelah Israel menyerang Gaza selama berbulan-bulan.
Potret padatnya kamp pengungsian di kota Rafah, Gaza Selatan.
Serangan Israel ke Rafah
Israel melakukan serangan ke kamp pengungsian di Rafah pada Minggu, (26/5/2024).
Pasukan Israel membakar tenda-tenda pengungsian dengan menggunakan bom. Disebut bahwa sedikitnya 200 orang terbunuh.
Ledakan juga terjadi di dekat pangkalan logistik UNRWA di Tal al-Sultan, menurut Kantor Media Pemerintah yang berbasis di Gaza.
Akibatnya, hampir satu juta warga Palestina akhirnya memutuskan meninggalkan Rafah di tengah serbuan militer Israel di kota tersebut.
Israel mengklaim melakukan serangan karena menargetkan para pejuang Hamas.
Serangan Israel ke Gaza
Israel sudah menyerang Palestina selama berbulan-bulan sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Serangan itu menyebabkan lebih dari 36.000 orang terbunuh dan 81.100 orang lainnya terluka.
Agresi militer Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan menyebabkan sebagian besar warga sipilnya kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan.
Meski Mahkamah Internasional (ICJ) telah memperingati Israel, namun serangan di kota Rafah tetap terjadi.
Akibatnya, kota yang menjadi tempat perlindungan terakhir bagi satu juta lebih warga Palestina itu pun tidak lagi aman.