Jokowi ke Kepala Daerah soal New Normal: Saran Pakar Dipakai jadi Tepat Sasaran
Menurutnya, saat ini tidak harus tergesa-gesa membuka tatanan baru. Sebab harus melihat laju perekonomian dan kondisi kesehatan harus berjalan yang seimbang.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan sejumlah kepala daerah untuk tidak terburu-buru menerapkan new normal atau tatanan baru bisa secara data statistik belum mendukung. Dia meminta setiap kebijakan membuka tatanan baru harus meminta data lapangan dan pendapat yang mengacu pada pakar sebelum melakukan relaksasi pembatasan mobilitas masyarakat.
"Saran para pakar dipakai, jadi kalau mau menentukan kebijakan bisa tepat sasaran. Prioritaskan mana yang dibuka. Apakah industrinya memungkinkan silakan. Pariwisatanya memungkinkan dibuka silakan. Tapi harus dengan data yang jelas," kata Joko Widodo di Semarang, Selasa (30/6).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa tujuan utama dari sambutan Presiden Jokowi? Kepala Negara berharap para tamu menikmati jamuan hidangan dan pertunjukkan khas Indonesia yang telah disediakan. “Terima kasih atas partisipasinya. Saya berharap semangat malam ini dapat membawa kita untuk bekerja bersama berbagi akses air bersih dan sanitasi untuk semua orang,” kata Joko Widodo.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Dia mengungkapkan dengan data-data yang dikumpulkan dari para pakar maka kepala daerah bisa menentukan kebijakan yang tepat sasaran. Menurutnya, saat ini tidak harus tergesa-gesa membuka tatanan baru. Sebab harus melihat laju perekonomian dan kondisi kesehatan harus berjalan yang seimbang.
"Keduanya harus berjalan dengan baik. Untuk tiap hari tiap minggu wajib dimonitor terus, dievaluasi. Kalau keadaannya naik ya terpaksa ditutup lagi. Harus berani ambil kebijakan seperti itu," ungkapnya.
Nantinya apabila data mendukung, setiap kepala daerah harus menyiapkan tahapan menuju new normal. Adapun yang perlu dilakukan pertama yakni prakondisi, mensosialisasikan dengan baik kepada masyarakat soal pelaksanaan protokol kesehatan secara disiplin.
"Jangan sampai kita masuk new normal tapi datanya belum memungkinkan. Jangan dipaksakan, tapi tahapannya harus disiapkan. Harus ada pra kondisi, masuk lagi ke ketepatan waktu kapan dibuka. Jangan sampai RT-nya (effective reproduction number) tinggi masih dibuka. Jangan membuang kebijakan dengan data tidak jelas," ungkapnya.
Sementara berdasarkan data Gugus Tugas covid-19, penambahan kasus positif di Jateng cukup melonjak dalam satu pekan terakhir ini. Adapun per 29 Juni 2020, terdapat 198 terinfeksi covid-19 dalam satu hari. Dengan demikian total pasien positif 3.680 orang.
Baca juga:
Sejumlah Tempat Wisata Di Jateng akan Dibuka, Jokowi Ingatkan Cek Protokol Kesehatan
Penutupan Pasar Tanah Abang Dilakukan Sesuai Zona Temuan Kasus Covid-19
Lokawisata Grojogan Sewu Karanganyar Dibuka, Pengunjung Batasi 180 Orang
PT KCI Siasati Cara 'Culas' Penumpang KRL
Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD
Ganjar Pranowo Tinjau Tempat Budidaya Arwana, Pemilik Tolak Rp50 Juta untuk 'Anakan'
Jokowi Ingatkan Ganjar: Jangan Paksa New Normal Tanpa Perhatikan Kesehatan