Jokowi: Mahasiswa Jangan Dipagari Terlalu Banyak Program Studi di Fakultas
Jokowi meminta perguruan tinggi memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar kepada siapa saja dan dimana saja. Jokowi menekankan pentingnya belajar di luar kampus agar mahasiswa nantinya dapat bekerja di industri.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta perguruan tinggi untuk memfasilitasi para mahasiswa dalam mengembangkan bakat dan talentanya. Pasalnya, kata dia, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk melakukan transformasi ekonomi digital.
"Saya minta pendidikan tinggi untuk fasilitasi mahasiswa untuk kembangkan talenta. Jangan dipagari oleh terlalu banyak program-program studi di fakultas," katanya dalam acara Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan Bandung yang disiarkan di Youtube Unpar Official, Senin (17/1).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Joko Widodo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Dia meminta perguruan tinggi memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar kepada siapa saja dan dimana saja. Jokowi menekankan pentingnya belajar di luar kampus agar mahasiswa nantinya dapat bekerja di industri.
"Saya dengar Pak Mendikbud, ada yang dari Unpar ada yang masuk ke MRT, itu sangat bagus sekali. Belajar di luar kampus itu sangat bagus, sesuai dengan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar," ujarnya.
Jokowi mengatakan Indonesia harus mampu menciptakan SDM yang unggul sebab dunia ke depannya akan berubah menjadi hybrid. Sehingga, semua mahasiswa harus paham Matematika, Statistik, Ilmu Komputer, bahasa Inggris, hingga koding.
"Oleh sebab itu, mahasiswa harus disiapkan untuk selalu siap belajar karena perubahan akan muncul setiap hari, minggu, bulan," jelasnya.
Dia menyampaikan, pemerintah sedang melakukan transformasi besar, salah satunya ekonomi digital dengan membangun masyarakat dan pemerintahan digital. Jokowi menyebut pasar digital Indonesia tumbuh pesat dibanding negara-negara ASEAN lainnya.
Jokowi memprediksi pasar digital Indonesia meningkat sampai USD146 miliar atau Rp2.100 triliun pada tahun 2025. Jokowi tak ingin potensi pasar digital Indonesia ini diambil oleh negara-negara lain.
"Ini bagian yang muda-muda untuk ngejar ini, jangan diambil oleh negara-negara lain," ucapnya.
Di samping itu, kata dia, Indonesia memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi digital di asia tenggara, yakni sebesar 40 persen. Total Indonesia mempunyai 8 unicorn dan 1 decacorn.
Pemerintah juga berkomitmen terus membangun infrastruktur untuk mendukung transformasi digital Indonesia. Pada 2021, sudah dimulai proses konstruksi satelit multifungsi.
"Pembangunan BTS mulai dilakukan di 12.500 desa dan kelurahan yang belum memiliki akses 4G. Farming dan refarming spektrum-spektrum frekuensi radio telah dilakukan untuk optimalisasi kualitas layanan jaringan 4G dan pengembangan jaringan 5G dan untuk jalankan program analog switch off," tutup Jokowi.
Reporter: Lisza Egeham/Liputan6.com
Baca juga:
Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli, Lengkap Beserta Tujuan dan Manfaatnya
Ada Temuan Omicron, 15 Sekolah di Jakarta Kembali Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh
Perbedaan Metode dan Metodologi dari Berbagai Aspek, Pelajari Selengkapnya
Perbedaan SNMPTN dan SBMPTN, Ketahui Tahapan Mengikuti Keduanya
Rektor UPR Sebut KIP Jokowi Beri Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi
Satgas Covid-19 Minta Sekolah Tatap Muka 100 Persen Dievaluasi