Jokowi: Meninggalnya guru Budi Cahyono jadi catatan besar kita, ada apa ini?
Jokowi: Meninggalnya guru Budi Cahyono jadi catatan besar kita, ada apa ini? Aksi penganiayaan di sekolah berujung hilangnya nyawa Ahmad Budi Cahyono, guru honorer SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Jawa Timur, sampai ke telinga Presiden Joko Widodo. Penganiayaan itu dilakukan oleh siswa Budi Cahyono sendiri berinisial HL.
Aksi penganiayaan di sekolah berujung hilangnya nyawa Ahmad Budi Cahyono, guru honorer SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Jawa Timur, sampai ke telinga Presiden Joko Widodo. Penganiayaan itu dilakukan oleh siswa Budi Cahyono sendiri berinisial HL.
"Kita baru saja kita lihat meninggalnya guru SMK di Kabupaten Sampang, Ahmad Budi Cahyono," ungkap Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) di Pusdiklat Kemendikbud, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/2).
-
Bagaimana Jokowi berpesan untuk menghormati guru? “Menghormati guru, seperti menghormati orang tua sendiri. Itulah nilai-nilai bangsa Indonesia yang harus kita jaga.”
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Kapan gugatan terhadap Presiden Jokowi dilayangkan? Dilansir di situs SIPP PTUN Jakarta, Senin (15/1/2024), gugatan itu telah teregister dengan nomor perkara 11/G/TF/2024/PTUN.JKT tertanggal 12 Januari 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
Jokowi menegaskan, gugurnya Budi Cahyono menjadi catatan besar bagi dunia pendidikan di Tanah Air. Ini harus dijadikan bahan evaluasi sekaligus untuk mencari tahu akar persoalan kekerasan di dunia pendidikan.
"Ini menjadi catatan besar kita, ada apa ini? Kenapa ini terjadi?" ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Ahmad Budi Cahyono meninggal akibat dianiaya HL. HL melayangkan pukulan ke bagian kepala Budi karena kesal ditegur agar tidak berisik saat pelajaran seni berlangsung.
"Siswa HL ini tidak mendengarkan pelajaran, tapi justru mengganggu teman-temannya dengan mencoret-coret lukisan siswa lainnya," terang Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, saat dihubungi merdeka.com, Jumat (2/2).
Sebagai guru yang bertanggung jawab terhadap muridnya, Budi menegur HL. Sayang, teguran tersebut membuat pelaku sakit hati.
"Korban memberikan tindakan, mencoret pipi HL dengan cat lukis. Tapi, HL tidak terima, kemudian memukul korban," kata Barung.
Dari pemukulan dilakukan HL ini, siswa yang ada di dalam kelas melerainya. Di sisi lain, siswa juga ada yang melaporkan guru. Akhirnya, korban dan HL dibawa ke ruang guru lalu menjelaskan duduk perkaranya kepada Kepala Sekolah. Mediasi pun dilakukan.
Saat itu Kepala Sekolah tidak melihat adanya luka di tubuh dan wajah korban. Kemudian mempersilakan Budi pulang ke rumah. Namun, sesampainya di rumah Kepala Sekolah mendapat kabar dari pihak keluarga bahwa Budi mengeluh sakit pada lehernya.
Selang beberapa saat itulah korban kesakitan dan tidak sadarkan diri. Oleh keluarga kemudian langsung dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Namun, saat mendapatkan penanganan medis dari dokter, karena kondisinya kritis, tidak lama kemudian korban meninggal.
"Dari keterangan dokter yang menangani, korban di diagnosa korban mengalami MBA atau mati batang otak dan semua organ dalam sudah tidak berfungsi," ujar Barung.
Baca juga:
Kenapa murid berani aniaya dan tantang guru berkelahi?
Kisah guru yang sangat dihormati di barak Kopassus
Polisi bakal autopsi jasad guru yang tewas diduga dipukul murid
Murid bunuh guru, Mendikbud minta sekolah maksimalkan bimbingan konseling
Prihatin guru tewas dianiaya murid, Puti Guntur ingatkan lagi pendampingan orangtua
Kisah miris dunia pendidikan, anak didik pukuli guru hingga tewas