Jokowi Minta Bupati Sumedang Keliling Indonesia, Berbagi Tips Tangani Stunting
Bupati Sumedang dianggap sudah sukses membangun SPBE di daerahnya sekaligus mengorkestrasi baik itu dari aspek personel, proses bisnis, hingga sistem data elektronik yang menjadi satu.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir berkeliling kabupaten/kota di Indonesia demi membagikan tips kesuksesan daerahnya dalam penanganan stunting melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, hal itu ditempuh oleh Presiden Jokowi setelah ia mendapat informasi bahwa Sumedang salah satu kabupaten yang baik dalam penerapan SPBE sekaligus dijadikan basis data dalam penurunan stunting.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Apa keunikan Pencak Silat Sang Maung Bodas Sukabumi? Di Sukabumi, Jawa Barat, terdapat salah satu aliran pencak silat khas bernama Sang Maung Bodas. Seni ini diketahui dikembangkan di Ponpes Dzikir Al Fath, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh. Usut punya usut, aliran pencak silat ini unik dan berbeda dari kebanyakan seni bela diri tradisional serupa.
-
Bagaimana gerakan tari Sulintang? Tarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.
-
Bagaimana tanggul Situ Gintung jebol? Mengutip Liputan6, beberapa bulan sebelum kejadian, Humas BNPB Almarhum Sutopo Purwo Nugroho sempat melakukan penelitian dan memberi peringatan tentang bahayanya permukiman yang tak jauh dari waduk buatan. “Dua bulan sebelumnya (tanggul jebol) saya melakukan penelitian di sana, meneliti kualitas air. Saat itu saya amati, di bawah tanggul, perkampungan padat sekali,” kata Sutopo pada 2019 lalu.
-
Apa yang terjadi di Ganting, Sumatera Barat? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
"Sehingga Pak Bupati diminta memaparkan apa yang sudah dilakukan oleh beliau di Sumedang," katanya dalam keterangan pers di Kantor Kepresidenan Istana Merdeka di Jakarta, Senin, selepas rapat terbatas terkait percepatan penanganan stunting melalui SPBE yang dipimpin langsung Presiden Jokowi dilansir Antara, Senin (2/1).
Dia menyampaikan bahwa Bupati Sumedang sudah sukses membangun SPBE di daerahnya sekaligus mengorkestrasi baik itu dari aspek personel, proses bisnis, hingga sistem data elektronik yang menjadi satu.
"Sehingga beberapa program-program pemerintah, bukan hanya stunting sebenarnya, dia juga sudah berhasil memperbaiki program kemiskinan, program kemudahan memberikan izin itu jadi jauh lebih baik," katanya.
Dia menjelaskan Presiden Jokowi mendorong kepastian semua daerah dalam penerapan SPBE. "Jadi arahan Bapak Presiden adalah tolong dipastikan semua kabupaten/kota nanti didorong penerapan SPBE berkoordinasi dengan Menpan-RB (Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi -red)," ujar dia.
Presiden juga menginstruksikan terkait dengan percepatan penanganan stunting agar dikoordinasikan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
Koordinasi tersebut diinstruksikan untuk memilih sekitar 20-50 kabupaten/kota yang dinilai telah memiliki SPBE cukup baik tetapi mengalami tingkat sunting tinggi untuk bisa mereplikasi apa yang sudah dilakukan di Sumedang.
"Malah arahan Bapak Presiden, Pak Bupati langsung dikirim ke sana untuk bisa mereplikasi, membantu bupati dan wali kota di daerah-daerah yang stuntingnya masih tinggi tapi nilai SPBE-nya mencukupi agar bisa segera mengulangi suksesnya beliau," ujar dia.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menyampaikan bahwa daerahnya sempat mengalami tingkat prevalensi stunting sebesar 32,2 persen pada 2022, tetapi berkat penerapan Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi (SIMPATI) angka itu bisa turun tajam menjadi 8,2 persen saat Bulan Penimbangan Balita 2022 pada Agustus lalu.
Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada 2021 tingkat prevalensi stunting 24,4 persen, sedangkan Presiden Jokowi menargetkan penurunan menjadi 14 persen pada 2024.
(mdk/ray)