Unik, Pria Kebumen Budi Daya Kepiting Bakau Pakai Jerigen Bekas, Disusun Model Apartemen Bertingkat
Sujadi mengakui sementara ini belum bisa memenuhi permintaan pasar karena saking banyaknya permintaan itu.
Ia belajar beternak kepiting secara autodidak
Unik, Pria Kebumen Budi Daya Kepiting Bakau Pakai Jerigen Bekas, Disusun Model Apartemen Bertingkat
Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar. Segala macam jenis ikan air tawar ia budi dayakan.
Namun akhirnya ada satu momen yang membuatnya berhenti melakukan budi daya ikan air tawar.
-
Bagaimana cara membuat kepiting asam manis? Belah kepiting, lalu masukkan ke dalam air dingin dan bersihkan. Bersihkan insang dan buang kotoran yang ada di dalamnya. Cuci bersih kepiting, lalu remukkan sedikit agar nantinya bumbu asam manis bisa meresap. Haluskan bawang merah, bawang putih, dan jahe. Kemudian tumis dengan sedikit minyak goreng. Bumbui dengan saus sambal, saus tiram, garam, gula, dan merica bubuk. Tambahkan sedikit air agar bumbu tidak hangus. Masukkan kepiting, kemudian masak hingga bumbu meresap. Setelah kepiting matang dan nanas layu, angkat masakan dari kompor. Sajikan kepiting asam manis di atas piring dan taburi dengan daun bawang yang sudah diiris halus.
-
Bagaimana Rumah Makan Torani mengolah kepiting? Biasanya, kepiting segar ini diolah menggunakan bumbu khusus yang menghasilkan cita rasa seafood benar-benar lezat.
-
Kenapa dibangun tambak udang modern di Kebumen? Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, mengatakan bahwa pihaknya membangun tempat budi daya itu dengan pendekatan sesuai dengan Good Aquaculture Practices atau Cara Budidaya Udang yang baik.
-
Apa yang unik dari arsitektur Giri Kedaton? Giri Kedaton yang dibangun tahun 1487 ini merupakan perpaduan arsitektur khas Islam-Jawa dengan Hindu.
-
Kenapa kepiting punya kaki penjepit? Jika kita perhatikan, kaki kepiting ada yang menyerupai penjepit. Kaki penjepit yang ada pada kepiting ini adalah kaki yang dimodifikasi menjadi alat untuk berburu dan bertahan.
-
Bagaimana Ketinting Kiluan dibuat? Perahu ini bahan dasarnya terbuat dari kayu Tabuh utuh yang dilubangi dan diserut menjadi bagian lambung perahu. Kayu Tabuh ini sendiri banyak tumbuh di sekitar Pesisir Kiluan.
Pada suatu hari ia mengebor sumur sedalam 15 meter. Namun air yang keluar justru sangat asin. Kondisi air yang seperti ini tidak cocok untuk tempat bertahan hidup segala jenis ikan air tawar manapun. Ia pun harus menutup budi daya ikan air tawarnya.
“Tapi kemudian saya dengar ada teman budi daya kepiting bakau. Saya lihat, kemudian saya pulang, saya bikin berdasarkan kelebihan dan kekurangan di sana. Saya desain sendiri pakai bahan-bahan yang sangat sederhana, saya susun jadi model apartemen sangat sederhana,” kata Sujadi dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Sujadi menjelaskan, apartemen bertingkat untuk budi daya kepiting itu dibuat dari bahan sederhana yaitu bambu, kayu, dan jerigen bekas yang kemudian disusun secara bertingkat. Kemudian di bagian atas apartemen itu diberi aliran air yang dialirkan melalui pipa ke masing-masing tingkatan apartemen.
Baginya, membudi daya kepiting butuh perlakuan yang istimewa. Kalau di alam, kepiting bisa hidup di lumpur, di air keruh, bahkan bisa makan berbagai jenis makanan. Namun beda kalau sudah masuk ke ranah budi daya.
“Kalau sudah budi daya, semua itu berubah. Air harus betul-betul kita perhatikan. Ph-nya, oksigennya, mineralnya, proteinnya, ya semua kita dekatkan dengan alamnya,” kata Sujadi.
Pada awal memulai budi daya kepiting, kematian hewan budi dayanya itu mencapai 60 persen. Ia pun mencari tahu dan terus mencari tahu penyebabnya. Setelah proses belajar secara autodidak yang lama, kini angka kematian kepiting di tempatnya bisa dikurangi.
“Itu saja saya masih belum puas. Saya masih berusaha mencari formula yang pas karena setiap ikan punya karakter dan formula yang berbeda-beda,” ujarnya.
Sujadi mengatakan bahwa pakan utama kepiting budi daya miliknya adalah ikan rucah dengan variasi usus ayam. Pakan itu diberikan sehari sekali.
Sementara untuk penjualan, ia mengatakan kebutuhan pasar akan kepiting sebenarnya tinggi.
Bahkan Sujadi mengakui sementara ini belum bisa memenuhi permintaan pasar karena saking banyaknya permintaan itu.
“Kemampuan kami paling 10-20 kg, mereka minta 4 kuintal,” ujar Sujadi sambil tertawa.