Jokowi Minta Seluruh Kepala Daerah Kontrol Kesiapan Obat dan Tempat Isolasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh kepala daerah seluruh Indonesia untuk terus melakukan pengecekan di lapangan. Mereka harus memastikan kesiapan obat-obat, tabung oksigen, hingga tempat isolasi untuk pasien Covid-19.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh kepala daerah seluruh Indonesia untuk terus melakukan pengecekan di lapangan. Mereka harus memastikan kesiapan obat-obat, tabung oksigen, hingga tempat isolasi untuk pasien Covid-19.
"Saya juga minta kepada seluruh gubernur, bupati, dan wali kota, baik yang berada di Pulau Jawa dan Pulau Bali maupun yang di luar Pulau Jawa, semuanya untuk terus turun ke bawah mengecek lapangan, mengontrol kesiapan-kesiapan, baik itu obat-obatan, baik itu alat-alat kesehatan, baik itu tabung-tabung oksigen dan juga tempat-tempat isolasi, yang selalu dan harus dipersiapkan," kata Jokowi usai meninjau Rumah Susun Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (7/7) malam.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa tujuan utama dari sambutan Presiden Jokowi? Kepala Negara berharap para tamu menikmati jamuan hidangan dan pertunjukkan khas Indonesia yang telah disediakan. “Terima kasih atas partisipasinya. Saya berharap semangat malam ini dapat membawa kita untuk bekerja bersama berbagi akses air bersih dan sanitasi untuk semua orang,” kata Joko Widodo.
-
Kenapa Presiden Jokowi memberikan bantuan sosial di tahun 2020? Baru-baru ini tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut kasus korupsi pengadaan Bantuan Sosial (Bansos) milik Presiden Joko Widodo untuk penanganan saat Pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Tidak lupa Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada para dokter, tenaga medis hingga relawan yang sampai saat ini masih bekerja untuk menangani pasien Covid-19. "Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para dokter, para tenaga kesehatan, dan seluruh relawan-relawan yang telah bekerja pagi siang dam malam dalam rangka menangani covid 19 ini," ungkapnya.
Sebelumnya, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Data Selasa (6/7), masih 2.345.018 orang terinfeksi Covid-19. Jumlahnya bertambah puluhan ribu pada hari ini, Rabu (7/7), menjadi 2.379.397 orang.
Data itu menunjukkan ada peningkatan 34.379 kasus Covid-19 dalam 24 jam, hingga pukul 12.00 WIB tadi. Ini merupakan rekor tertinggi penambahan kasus Covid-19 harian selama pandemi di Indonesia.
Rekor tertinggi penambahan kasus Covid-19 sebelumnya terjadi pada Selasa (6/7) yang menembus 31.189 orang dalam waktu 24 jam.
Temuan 34.379 kasus Covid-19 baru berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 199.143 spesimen dari 141.957 orang. Data ini dilaporkan Kementerian Kesehatan melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Rabu (7/7).
Selain kasus positif, kematian akibat Covid-19 juga bertambah, yakni sebanyak 1.040 orang. Data kemarin hanya 61.868, kini naik menjadi 62.908 kasus kematian. Angka kematian hari ini menjadi yang tertinggi selama pandemi.
Baca juga:
Jokowi Tinjau Kesiapan Rusun Pasar Rumput sebagai Tempat Isolasi
Resmi Jabat Ketum Kadin, Arsjad Rasjid Kebut Program Pengadaan Tabung Oksigen
Satgas: Sumut Bebas dari Zona Merah Covid-19
Pemerintah Targetkan 324 Ribu Testing Covid-19 per Hari di Jawa-Bali
Cara Antisipasi Tingginya BOR: Konversi Tempat Tidur dan Tambah Fasilitas Isolasi
AHY: Mampukah Negara Ini Menyelamatkan Rakyatnya dari Covid-19?