Jokowi Minta TNI-Polri Jaga Stabilitas Keamanan Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran: Jangan Sampai Ada Riak-Riak Mengganggu
Pelantikan Prabowo-Gibran dilakukan pada 20 Oktober 2024.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI-Polri menjaga stabilitas keamanan jelang pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. Pelantikan itu dilakukan pada 20 Oktober 2024.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi arahan kepada Pejabat TNI-Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9).
- Ada Jokowi di Pelantikan Menteri dan Wakil Menteri Prabowo-Gibran
- Pesan Jokowi ke TNI jelang Pelantikan Presiden & Pilkada Serentak: Jangan Ada Riak Ganggu Keamanan Negara
- Jelang Purna Tugas, Jokowi Minta Menteri Jangan Buat Kebijakan Ekstrem Timbulkan Gejolak
- Poin Penting Arahan Jokowi ke TNI-Polri di IKN, Ada Singgung Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
"Kita sadar semuanya Oktober bulan depan itu akan ada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, satu bulan lebih sedikit akan ada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih," kata Jokowi.
Jokowi meminta TNI-Polri betul-betul menjaga stabilitas keamanan saat ini karena setelah pelantikan presiden dan wapres terpilih, akan ada pemilihan Pilkada serentak pada November 2024.
"Hal-hal yang kecil kecil segera diselesaikan, jangan menjadi sebuah persoalan yang membesar, segera secepatnya, sekali lagi sehingga TNI Polri harus menjaga betul stabilitas, mendukung penuh transisi pemerintahan agar mulus," tuturnya.
Jokowi mengingatkan agar tidak ada riak-riak yang berpotensi menganggu pelantikan presiden. Dia ingin proses transisi pemerintahan berjalan lancar.
"Pemerintahan yang saya pimpin akan dilanjutkan oleh Bapak Jenderal TNI Purnawirawan Prabowo Subianto, pastikan proses transisi ini berjalan baik dan lancar, jangan sampai ada riak-riak yang berpotensi menganggu, juga dukung penuh penyelenggaraan pilkada, jaga netralitas, jaga situasi agar tetap kondusif," pungkasnya.