Jokowi Perkirakan Negara Untung Rp80 triliun dari Smeltet PT Freeport Indonesia di Gresik
Jokowi meresmikan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik. Biaya investasinya mencapai Rp56 triliun.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan produksi smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur (Jatim). Dia mengungkapkan, biaya investasinya mencapai Rp56 triliun.
"Investasi yang tidak kecil, Rp56 triliun, itu bukan uang yang kecil, uang yang gede banget," kata Jokowi saat sambutan yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/9).
- Jokowi Resmikan Smelter PT Freeport di Gresik Senilai Rp56 Triliun
- Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor PT Freeport, Sebut Pembangunan Smelter Hampir 100%
- Temui Presiden Jokowi, Bos Freeport Indonesia Lapor Pembangunan Smelter di Gresik Sudah 92 Persen
- Jokowi Targetkan Smelter Freeport Beroperasi 2024, Buka Perekrutan 20 Ribu Anak Muda Indonesia
Lebih lanjut, Jokowi bercerita pada tahun 2018, persiapan lahannya sudah dimulai serta saat ini memiliki lahan yang sangat luas.
"(Luas lahan) 104 hektare. Sangat besar sekali," jelas Jokowi.
Dia pun menyebut, pembangunan smelter PT Freeport Indonesia membutuhkan waktu 30 bulan.
"Dan yang paling penting buat kita, buat Presiden, adalah penerimaan negara baik pusat dan di daerah seperti apa? Hitung-hitungan saya penerimaan negara masuk kira-kira Rp 80 triliun dari PT Freeport Indonesia, baik berupa deviden, royalti, PPH badan, PPH karyawan, pajak untuk daerah, bea keluar, pajak ekspor, semuanya kira-kira angkanya seperti itu," paparnya.
Presiden Jokowi juga mengatakan pembangunan semester PT Freeport Indonesia ini merupakan usaha pemerintah untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri maju yang mengolah sumber daya alamnya sendiri sehingga tidak lagi mengekspor raw material.
"Dan ini merupakan pelaksanaan dari gagasan yang sering kita sampaikan mengenai hilirisasi yang merupakan pondasi ekonomi baru Indonesia yang tidak bertumpu kepada konsumsi domestik," tutur Jokowi.
Dari investasi Rp56 triliun tersebut, diolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang dibawa dari Papua menuju Gresik. Hasilnya, 900 ribu ton katoda tembaga, kurang lebih 50 ton emas, dan 210 ton perak.
"Dan ini kalau melihat industrinya sebesar ini, Saya yakin ini akan melibatkan banyak UMKM usaha-usaha kecil, baik berupa katering, baik menjadi subkontraktor dari semua yang berkaitan dengan smelter di Gresik ini. Dan kita harapkan ini juga segera melahirkan perusahaan-perusahaan turunan, industri-industri turunan dari tembaga yang ada di sekitar PT Freeport Indonesia ini," ujar Jokowi.
Jokowi memperkirakan penerimaan negara dari pembangunan smelter PT Freeport Indonesia mencapai Rp80 triliun. Penerimaan ini dalam bentuk pajak deviden, royalti, pajak penghasilan (Pph), hingga pajak ekspor.
"Hitung-hitungan saya, penerimaan negara masuk kira-kira Rp80 triliun dari PT Freeport Indonesia, baik berupa deviden royalti, PPH badan, PPH karyawan, pajak untuk daerah, bea keluar, pajak ekspor, semuanya kira-kira angkanya seperti itu. Ini angka yang sangat besar sekali," tutur Jokowi.
Menurut dia, pembangunan smelter PT Freeport di Gresik merupakan upaya pemerintah agar industri Indonesia dapat mandiri dalam mengolah sumber daya alam yang dimiliki. Jokowi tak ingin Indonesia mengekspor bahan mentah ke negara lain.
Selain itu, Jokowi menyampaikan keberadaan smelter ini dapat membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar. Dia menyebut pembangunan smelter juga implementasi dari program hilirisasi agar ekonomi Indonesia tak hanya bertumpu pada konsumsi domestik saja.
"Karena GDP growth kita bertumpu pada konsumsi domestik. Tetapi kita ingin beralih GDP growth kita bertumpu pada produksi produktivitas dari perusahaan-perusahaan baik BUMN maupun swasta," jelas Jokowi.
Dia juga meyakini pembangunan smelter PT Freeport akan melibatkan UMKM seperti, catering dan sub kontraktor. Jokowi berharap smelter ini dapat melahirkan perusahaan dan industri turunan dari tembaga yang ada di sekitar PT Freeport Indonesia.
"Sudah ada yang mulai untuk produksi cooper foil, saya kira nanti akan diikuti mungkin pabrik kabel dan lain-lain untuk masuk ke negara kita, termasuk tadi yang disampaikan oleh Bapak Erick Thohir mengenai selenium yang juga dihasilkan dari smelter tembaga ini sehingga bisa diproduksi semi konduktor," pungkas Jokowi.