Jokowi Persilakan Mahasiswa Unjuk Rasa Tetapi Jangan Rusuh dan Anarkis
Jokowi Persilakan Mahasiswa Unjuk Rasa Tetapi Jangan Rusuh dan Anarkis. Dia mengklaim mendengarkan aspirasi mahasiswa yang menuntut untuk menolak Undang-undang KPK dan RUU KUHP.
Mahasiswa menggelar unjuk rasa lanjutan di Gedung DPR serta depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (30/9). Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mempersilakan mereka untuk berunjuk rasa tetapi dengan tertib.
"Enggak apa-apa, konstitusi kita kan mmberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat. Yang paling penting jangan rusuh, jangan anarkis. Sehingga menimbulkan kerugian, jangan sampai ada yang merusak fasilitas-fasilitas umum. Yang paling penting itu," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
Dia mengklaim mendengarkan aspirasi mahasiswa yang menuntut untuk menolak Undang-undang KPK dan RUU KUHP.
"Kita mendengar koK. Sangat mendengar, bukan mendengar tetapi sangat mendengar," ungkap Jokowi.
Sebelumnya, hari ini mahasiswa kembali menggelar unjuk rasa untuk menuntut pemerintah membatalkan UU KPK dan tidak mengesahkan RUU KUHP. Tidak hanya di Jakarta, beberapa daerah pun sudah mulai menggelar aksi unjuk rasa.
Mulai dari Yogyakarta, Sulawesi Selatan, hingga NTB. Sementara itu, 20.500 Personel gabungan TNI, Polri dan pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikerahkan mengamankan rencana demonstrasi dilakukan mahasiswa di gedung DPR/MPR. Puluhan ribu personel gabungan itu disebar dipelbagai titik.
"20.500 personel gabungan disiagakan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jakarta, Senin (30/9).
Polisi juga menyiagakan sejumlah kendaraan taktis seperti baracuda dan water canon dalam pengamanan demonstrasi tersebut. Dengan begitu, aksi yang akan dilakukan bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya kerusuhan.
Sementara itu, Dandim 0501/JP BS Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana menyebut, untuk anggota diturunkan untuk mengamankan aksi ada ribuan. Anggota diturunkan nantinya hanya bertugas mem-backup personel Polri.
Pengamanan bukan hanya dilakukan di Gedung DPR/MPR RI saja, melainkan juga di kawasan Monumen Nasional (Monas). "Untuk pengamanan di Monas-DPR maupun sekitarnya kami terjunkan 2.500 orang. Kami intinya mendukung Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban," kata Wahyu.
Baca juga:
Wiranto Tegaskan Tak Boleh Ada Upaya Penggagalan Pelantikan DPR dan Presiden
Demo Mahasiswa, Gubernur Anies Kirim Ambulans Dikawal Satpol PP
Tolak Dialog di Dalam Gedung, Demonstran Adu Mulut dengan Ketua DPRD NTB
Jaga Aksi Demontrasi, Kapolda Sultra Baru Pastikan Tak Ada Peluru Tajam dan Karet
6 Panggung Orasi Disediakan untuk Massa Demonstran di Yogyakarta